Jejak Sejarah Cakwe, Camilan Legendaris dan Variasi Uniknya di Berbagai Negara

sejarah cakwe

Siapa sangka di balik tekstur renyah dan rasa gurih cakwe, tersimpan sejarah panjang yang penuh makna? Cakwe bukan hanya camilan pelengkap bubur ayam, tapi juga simbol perlawanan lho!

Mari telusuri asal-usul cakwe dan ragam variasinya dari berbagai negara.

Sejarah Cakwe Bermula dari Protes Politik ke Camilan Ikonik

sejarah cakwe

Cakwe berasal dari Tiongkok dan dikenal dalam bahasa Mandarin sebagai youtiao (油条), sementara dalam dialek Hokkian disebut “You Zha Gui“, yang berarti “hantu yang digoreng”.

Sejarahnya bermula pada masa Dinasti Song, ketika rakyat geram terhadap Perdana Menteri Qin Hui. Perdana menteri ini dianggap sebagai pengkhianat karena mengeksekusi Jenderal Yue Fei, sosok patriot yang dicintai.

Sebagai bentuk protes, rakyat menciptakan adonan roti panjang yang digoreng dalam dua bagian yang melambangkan Qin Hui dan istrinya. Kemudian kudapan ini dimakan sebagai simbol kemarahan dan perlawanan.

Sejarah Cakwe Membidani Aneka Variasi dari Berbagai Negara

Seiring waktu, cakwe tak hanya menjadi makanan populer di Tiongkok, tapi juga menyebar ke berbagai negara Asia dan mengalami beragam modifikasi yang menarik.

1. Tiongkok: Youtiao & Youtiao Glutinous Rice Cake

Versi klasiknya disantap dengan bubur atau susu kedelai. Di kota Huzhou, ada varian menarik bernama Youtiao Glutinous Rice Cake, yakni youtiao dibalut ketan manis dan ditaburi wijen, menghadirkan sensasi manis-gurih yang unik.

2. Indonesia: Cakwe Sambal Kacang, Cakwe Udang, dan Lainnya

Di Indonesia, cakwe sangat populer, baik sebagai camilan maupun pelengkap bubur ayam. Ada banyak kreasi lokal, seperti:

  • Cakwe jumbo dengan sambal kacang
  • Cakwe isi udang atau daging cincang
  • Cakwe manis bertabur gula
  • Cakwe dengan kuah cuka merah

Di Kalimantan Barat, khususnya Pontianak dan Ketapang, cakwe justru cenderung manis dan disajikan bersama kacang hijau rebus dalam kuah gula.

3. Thailand: Pa Thong Ko

Di Thailand, cakwe disebut Pa Thong Ko, berukuran lebih kecil, dan sering disajikan dengan saus pandan atau susu kental manis. Umumnya dikonsumsi sebagai sarapan bersama kopi lokal.

4. Malaysia & Singapura: Cakoi Aneka Topping

Di dua negara ini, cakwe dikenal dengan nama cakoi, dan telah berevolusi menjadi street food modern dengan berbagai topping kekinian: keju, cokelat, matcha, bahkan saus tiram.

5. Myanmar: Kya Kway

Versi Myanmar disebut kya kway, dan tetap mempertahankan gaya klasik sebagai teman makan bubur atau pendamping teh dan kopi.

6. Vietnam: Quay

Orang Vietnam menikmati cakwe sebagai pelengkap pho. Cakwe dipotong kecil dan dicelupkan ke dalam kuah panas, menambahkan tekstur renyah pada hidangan.

Sejarah Cakwe, Satu Rasa Banyak Cerita

Dari kisah patriotisme hingga inovasi kuliner modern, cakwe adalah contoh nyata bagaimana satu makanan sederhana bisa menyebar lintas budaya, menggugah selera, dan terus berevolusi.

Setiap negara punya cara tersendiri dalam menghidangkan cakwe, namun satu hal yang pasti: renyah di luar, lembut di dalam, dan selalu bikin ketagihan.

 

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments