Inovasi The Harvest, sebuah toko kue ternama dan memiliki gerai di berbagai wilayah Indonesia ternyata datang dari suara konsumen. Ketika Anda mendengar kata “inovasi,” mungkin yang seringkali muncul di kepala adalah berbagai hal yang berkaitan dengan kecanggihan teknologi, dan lain sebagainya.
Padahal sesungguhnya inspirasi untuk melakukan inovasi dapat diambil dari sesuatu yang dekat dengan keseharian. Contohnya saja The Harvest yang terus menerus melakukan pembaruan berdasarkan masukan dan suara dari konsumen.
Titik Balik Inovasi The Harvest
Perubahan memang harus dimulai di satu titik. Itu pula yang dialami oleh The Harvest. Hadirnya CEO bernama Edison Manalu di tahun 2019 dapat dikatakan menjadi awal baru perjalanan bisnis toko kue ini. Ia melakukan beberapa perubahan terutama pada kebiasaan berinovasi dengan mengubah cara-cara lama.
“Saat itu saya sungguh harus mengevaluasi tim yang ada di dalam perusahaan. Menurut saya tim adalah hal yang sangat penting sebab muaranya ada pada tim itu sendiri. Maka dari itu mulai dari proses bisnis, struktur organisasi, serta fasilitas dan infrastruktur juga dibenahi. Dulunya sudah ada namun tidak maksimal pemanfaatannya. Setelah itu kehadiran IT (information technology) harus ada demi mendukung business analysis dan pengembangan digital,” kata Edison dilansir dari Swa.
Selain itu inovasi tidak datang dari dalam perusahaan, melainkan dari konsumen. Akan tetapi yang sering terjadi adalah tim inovasi perusahaan memiliki sudut pandang supaya “perusahaan terlihat pintar,” padahal itu keliru. Prinsip yang benar harus membuat “customer looks smart.”
Inovasi The Harvest dengan Mengubah Mentalitas Leader di Lapangan
Ketika sebuah bisnis sudah memiliki banyak karyawan dan semakin besar maka dibutuhkan leader tim yang mumpuni. Karena ketika tim yang Anda miliki itu mampu bekerja dengan baik maka hasilnya akan terasa pada penjualan dan kepuasan konsumen.
Itulah yang dilakukan oleh Edison dengan mengubah mentalitas para leader di lapangan. Ada tiga prinsip yang ia pegang sebagai berikut:
- Pertama tegas dan tak ada tawar menawar. Hal ini berlaku untuk Standard Operating Procedure yang harus saklek sesuai panduan.
- Kedua, pada pelaksanaan implementasi tetap harus luwes saat bertindak.
- Ketiga harus bijak saat mengambil keputusan
Ketiga unsur leadership di atas saling melengkapi dan akhirnya membuat leader tersebut mampu memimpin tim dengan baik. Intinya, Edison ingin agar bisnis The Harvest mampu memberikan yang terbaik untuk konsumen, mudah dilaksanakan oleh tim, sekaligus aman bagi perusahaan.
“Hal ini penting karena inovasi berasal dari sini yang akhirnya bermuara ke konsumen juga,” tutur Edison.
Inovasi The Harvest Dilakukan Melalui Berbagai Cara
Untuk melakukan inovasi tentu diperlukan berbagai langkah strategis. Bukan sekedar bagaimana membuat menu baru atau varian baru. Contohnya saja bisnis ini melakukan pengamatan tren yang terjadi di lapangan oleh tim pemasaran.
Tim pemasaran langsung melakukan riset produk apa yang disukai konsumen. Dengan begitu mereka mendapatkan masukan langsung dari pembeli. Selain itu bagian pemasaran juga mengikuti tren yang sedang terjadi di media sosial yang berhubungan dengan produk bakery.
Setelah melakukan pengamatan kemudian The Harvest melakukan diskusi internal melalui focus group discussion. Pada diskusi ini pelanggan yang rutin dan loyal turut diundang. Di sinilah terjadi pertukaran informasi secara langsung melalui feedback langsung dari konsumen.
The Harvest Adalah Salah Satu Bakery yang Berhasil Melewati Pandemi dengan Mulus
Salah satu kekuatan inovasi yang dimiliki oleh The Harvest terbukti ketika pandemi terjadi. Tidak sedikit bisnis yang harus gulung tikar atau menutup sementara usahanya karena kondisi perekonomian yang terhenti menyebabkan jalannya usaha tersendat.
Ternyata The Harvest mampu melalui itu semua dan justru mampu membuat brand baru dengan bendera Keikpop. Jenama baru ini hanya dapat dibeli secara online mengikuti pola kebiasaan baru di masyarakat. Selain itu Keikpop juga mengambil inspirasi dari tren Korea yang sedang banyak diminati.
“Keikpop cuma bisa dibeli online. Produk ini terinspirasi dari tren Korea dengan sasaran pasar usia milenial. Inilah salah satu inovasi dari kami yang berhasil booming,” ungkap Edison.
Ketika pandemi terjadi, The Harvest juga melakukan sejumlah strategi agar tetap bertahan. Diantaranya benar-benar memaksimalkan keuntungan dengan jumlah toko yang sudah tersebar di banyak lokasi. Kemudian seluruh produk dibuat di dapur pusat untuk kemudian dikirimkan ke toko.
Setelah produk itu ada di toko kemudian dilakukan tes pasar. Pengujian ini bahkan dilakukan dengan cara mengirimkan sample produk langsung ke rumah konsumen melalui cara komunikasi online.
Baca juga: Rahasia The Harvest Selamat Dari Pandemi dan Kini Untung Dua Digit
Inspirasi Inovasi dari The Harvest
Dari perjalanan The Harvest dalam berinovasi ini semoga dapat menginspirasi Anda yang juga menjalankan usaha bakery dan kuliner pada umumnya. Intinya agar sebuah brand mampu terus ada di hati pelanggannya berawal dari kepemimpinan di dalamnya. Dari leader berkualitas lahirlah tim yang kuat dan inovatif.
Kemudian langkah paling penting yang dilakukan oleh The Harvest yaitu mendengarkan suara konsumen. Anda tidak perlu ragu atau takut menerima masukan atau kritikan dari pembeli sebab merekalah yang akan membawa Anda menuju kesuksesan.
Jadi, bagaimana? Siapkah Anda untuk berinovasi?