Ibu-Ibu dari Sebuah Kampung di Banyuwangi Dipanggil dengan Nama Kue, Kok Bisa?

Ilustrasi kue thok. Foto: Wikimedia Commons

Apabila bisnis kue Anda sudah melekat kuat di benak semua orang, sosok Anda akan identik dengan brand bisnis yang Anda miliki. Inilah yang terjadi kepada ibu-ibu dari sebuah kampung di Banyuwangi yang dipanggil dengan nama-nama kue. Bagaimana ceritanya?

Dilansir dari Tribun Travel, ada sebuah desa bernama Dusun Kampung Baru. Dusun ini berlokasi di Desa Jajag, Kec. Gambiran, Kab. Banyuwangi, Jatim yang dikenal sebagai desa penghasil aneka jajanan pasar.

Jajanan pasar yang dihasilkan dari pengrajin kue di desa ini antara lain kue thok, terang bulan, mendut, klepon, lemper, dan aneka kreasi lainnya.

sebuah kampung di banyuwangi
Dokumentasi Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani ketika mengunjungi Dusun Kampung Baru. Foto: Tribun Travel.

Lalu seperti apa kisah ibu-ibu dari sebuah kampung di Banyuwangi ini sampai dipanggil dengan nama-nama kue? Jadi, sebagaimana ditelusuri oleh tim Tribun Travel, ada yang dipanggil dengan ‘Bu Thok’ sebab ia menjual kue thok. Lalu ada ‘Bu Donat’ sebab ia setiap hari pekerjaannya adalah membuat donat.

Nama-nama lain pun melekat misalnya saja ‘Bu Bikang,’ ‘Bu Brownes’ dan seterusnya. Sebagaimana kisah Lilik Iswati, seorang penduduk kampung di Banyuwangi ini yang dipanggil ‘Bu Thok.’

Ia menyandang panggilan seperti itu karena Lilik Iswati setiap hari mengolah kue thok, sebuah jajanan yang terbuat dari tepung ketan. Ciri khas kue ini dapat dilihat dari warnanya yang merah dengan isian kacang hijau yang telah dihaluskan.

Lilik membuat kue ini tidak sendirian karena anggota keluarganya pun turut terlibat. Lilik mampu membuat kue thok sebanyak dua kali dalam sehari yang menghabiskan 15 kg tepung ketan.

Sosok yang menyajikan kue thok khas kampung di Banyuwangi ini membanderol per buahnya dengan harga Rp700. Harga tersebut merupakan ‘harga agen’ sebab nantinya, orang yang membeli akan menjual kembali di harga Rp1,000.

“Alhamdulillah, dari usaha ini saya mampu menguliahkan anak bahkan gaji PNS lewat,” ujar Lilik sebagaimana dikutip dari Surya.Co.Id pada hari Minggu (3/4/2022).

Kampung di Banyuwangi tepatnya Dusun Kampung Baru ini mampu menghasilkan 150 – 200 jajanan pasar. Apabila terdapat 43 KK yang turut serta memproduksi, maka jumlah makanan yang mampu dibuat oleh penduduk dusun mencapai 8.000 buah.

Lilik bertutur produk jajanan pasar ini didistribusikan ke berbagai pasar di Banyuwangi.

“Kami tidak pernah berhenti memenuhi kebutuhan jajanan pasar setiap hari,” kata Lilik.

“Produk kami tersebar ke berbagai pasar pagi dan sore seperti di Kec. Muncar, Srono, Siliragung, Sempu dan Genteng,” pungkasnya.

Ibu-ibu di Dusun Kampung Baru ini mengajarkan bahwa jika Anda konsisten, maka identitas bisnis Anda akan melekat dengan diri Anda. Anda pun bisa melakukannya. Buat resep kue, roti, pastry dan cake yang sesuai passion Anda dan lakukan dengan konsisten.

Niscaya, pelanggan akan mengingat diri Anda dengan produk yang Anda hasilkan. Ingin mendapatkan berbagai tips lain untuk membuat kue serta seluk beluk bisnisnya? Simak selalu ulasan di Bake.Co.Id! Karena Bake.Co.Id didedikasikan untuk Anda pecinta roti yang ingin menjalankan usaha sendiri atau penggemar aneka produk baking.

Kira-kira, produk kue apa yang identik dengan diri Anda?

Baca juga:

Roti Jalo Khas Aceh Sajian Istimewa di Acara Adat

Bagaimana Jadinya Jika Resto ala Prancis Memiliki Menu Croissant Sampai Rujak Serut

Wah Ternyata Bagelen Asalnya Dari Indonesia

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments