Ada yang Aneh di Laporan Keuangan?
Sebagai pemilik bisnis kuliner, pernahkah kamu merasa ada yang tidak beres dengan laporan keuangan?
Restoran selalu ramai, pelanggan datang silih berganti, dan pesanan terus mengalir. Dari luar, semuanya tampak lancar. Tapi saat mengecek laporan keuangan, ada selisih yang sulit dijelaskan. Pendapatan seharusnya lebih besar, tapi angka di laporan berkata lain.
Situasi ini bukan hal yang jarang terjadi. Banyak pemilik restoran mengalami kebocoran finansial tanpa menyadarinya. Awalnya mungkin kecil, tetapi jika dibiarkan, lama-lama bisa menggerus profit dan menghambat perkembangan bisnis.
Fraud yang Sering Terjadi di Restoran
Dalam bisnis F&B, kehilangan uang tidak selalu terjadi karena biaya operasional yang tinggi. Ada berbagai celah yang dapat dimanfaatkan oleh oknum di dalam operasional bisnis. Beberapa bentuk fraud yang sering terjadi di restoran, antara lain:
-
Void Abuse. Kasir membatalkan transaksi setelah menerima uang dari pelanggan dan mengambil uang tersebut tanpa mencatatnya dalam sistem. Dari luar, semua tampak normal, tapi laporan keuangan tidak mencerminkan transaksi yang benar.
-
Open Table Fraud. Pegawai membiarkan transaksi tetap terbuka dalam sistem POS untuk memanipulasi pembayaran. Misalnya, satu meja bisa digunakan beberapa kali untuk pesanan berbeda tanpa benar-benar mencatat semua transaksi ke dalam sistem.
-
Cancel Order Abuse. Pegawai menyalahgunakan fitur pembatalan pesanan setelah transaksi berjalan untuk menghapus jejak pembelian dan mengantongi uangnya.
-
Pesanan yang Tidak Tercatat. Ada pesanan yang dibuat tetapi tidak dimasukkan ke dalam sistem, sehingga pembayaran tidak pernah masuk ke laporan keuangan.
-
Pengelolaan Stok yang Buruk. Tidak hanya transaksi, kehilangan stok bahan baku juga bisa menjadi penyebab keuangan restoran tidak stabil. Misalnya, bahan baku diambil untuk keperluan pribadi atau digunakan tanpa pencatatan yang jelas.
Jika tidak ada sistem yang ketat, sulit bagi pemilik bisnis untuk mendeteksi apakah ini hanya kesalahan pencatatan atau ada kecurangan yang berlangsung tanpa diketahui.
3 Langkah Cerdas untuk Mengelola Bisnis dengan Tenang
Agar bisnis kuliner tetap aman dan berjalan lancar, ada beberapa langkah yang bisa diterapkan untuk meminimalkan kebocoran finansial:
Awasi Setiap Transaksi Secara Real-Time
Kamu sebagai pemilik bisnis bisa memantau setiap transaksi restoran kapan saja dan di mana saja lho. Kamu bisa gunakan laporan keuangan yang tersaji secara real-time, tidak ada lagi transaksi yang luput atau hilang tanpa jejak.
Setiap transaksi dapat ditelusuri secara detail, termasuk jam transaksi, kasir yang bertugas, hingga metode pembayaran yang digunakan.
Kelola Stok dan Pengeluaran dengan Sistem yang Tepat
Sering kali kebocoran tidak hanya terjadi dari transaksi, tetapi juga dari stok bahan baku yang tidak tercatat dengan baik.
Karena itu gunakan sistem yang bisa melacak stok dan menghitung harga pokok penjualan (HPP). Sistem ini akan membantu pemilik usaha memastikan bahan baku digunakan secara efisien, tanpa pemborosan atau penyalahgunaan.
Integrasikan dengan Layanan Pesan-Antar
Banyak restoran mengandalkan layanan seperti GrabFood dan GoFood untuk meningkatkan penjualan. Namun, jika pencatatan transaksi tidak terhubung langsung ke sistem utama, ada risiko pesanan tidak tercatat dengan benar.
Dengan integrasi yang tepat, semua transaksi dari platform pesan-antar langsung masuk ke sistem, menghilangkan risiko kebocoran data dan pendapatan.
Bisnis Lebih Aman dengan Sistem Digital
Fraud di restoran bisa terjadi kapan saja, tetapi ada cara untuk mencegahnya. Teknologi kini memungkinkan pemilik bisnis untuk mengelola operasional secara lebih aman dan efisien.
- Setiap pembatalan pesanan harus melalui verifikasi OTP. Pegawai tidak bisa membatalkan transaksi sesuka hati. Hanya pemilik atau manajer yang dapat mengotorisasi pembatalan, mengurangi risiko cancel order abuse.
- Dashboard real-time. Sistem ini memungkinkan pemilik bisnis untuk langsung mengidentifikasi transaksi mencurigakan dan mengambil tindakan sebelum kerugian terjadi. Jika ada void atau pembatalan yang berulang dari kasir yang sama, sistem akan langsung memberikan peringatan.
- Semua transaksi terdokumentasi dengan jelas. Seluruh transaksi termasuk riwayat perubahan yang dilakukan pada pesanan atau pembayaran didokumentasikan. Dengan cara ini, tidak ada celah bagi siapa saja untuk menghapus atau mengedit transaksi tanpa sepengetahuan pemilik usaha.
Jangan Tunggu Sampai Bisnismu Rugi!
Fraud di restoran bisa terjadi kapan saja. Jangan tunggu sampai bisnismu mengalami kebocoran yang terlambat disadari. Setiap rupiah dalam bisnis kulinermu berharga, dan kehilangan profit karena kecurangan adalah hal yang bisa dicegah sejak dini.
Sudah saatnya mengambil langkah nyata untuk #BebasCemas. Jangan biarkan fraud menghancurkan keuntungan bisnis yang sudah kamu bangun dengan susah payah.
Cek solusinya di sini!
#BebasCemas #AhlinyaBisnisKuliner