Gastrodiplomacy Thailand: Ketika Kuliner Menjadi Senjata Diplomasi yang Ampuh

Menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pasar tradisional di Indonesia adalah pusat dinamika pangan lokal. Di Indonesia terdapat lebih dari 13.450 pasar tradisional yang melibatkan jutaan pedagang. Pasar-pasar ini bukan hanya menjadi tempat jual-beli, tetapi juga refleksi dari kekayaan budaya kuliner Indonesia.

Konsep pasar tradisional ini bisa menjadi landasan kuat dalam membangun gastronomi berkelanjutan.

Pelajaran dari Gastrodiplomacy Thailand untuk Indonesia

gastrodiplomacy thailand
Menu Pad Thai. Foto: Wiki.

Melihat kesuksesan Thailand, Indonesia sebenarnya memiliki potensi yang sama besar. Dengan hampir 40.000 jenis makanan dan minuman tradisional yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, Indonesia bisa menjadi kekuatan besar di dunia kuliner.

Rendang, yang dinobatkan sebagai salah satu makanan terlezat di dunia, hanyalah salah satu contoh dari kekayaan kuliner Nusantara.

Namun, Indonesia menghadapi tantangan dalam melestarikan kuliner tradisionalnya. Banyak makanan tradisional yang terancam punah karena sulitnya mendapatkan bahan-bahan lokal.

Sementara itu kurangnya minat generasi muda terhadap gastronomi Nusantara juga turut menjadi tantangan. Chef Ragil Imam Wibowo juga menyampaikan keresahannya. Salah satu pelestari kuliner tradisional ini menekankan pentingnya upaya pelestarian resep-resep otentik dan teknik memasak yang hampir hilang dilansir dari laman MenLHK.Go.ID.

Peran Pemerintah dalam Mempromosikan Kuliner

Aneka kudapan Indonesia. Foto: Public.

Gastrodiplomacy Ala Indonesia, Mengapa Tidak?

Thailand telah membuktikan bahwa gastrodiplomacy Thailand adalah alat yang efektif untuk mempromosikan negara. Pemerintah Indonesia seharusnya dapat meniru strategi ini dengan memberikan dukungan bagi pelaku usaha kuliner.

Misalnya melalui program pelatihan maupun pemberian sertifikasi untuk menjaga kualitas dan keaslian makanan Indonesia yang dijual di luar negeri. Proyek UNWTO di Ubud, Bali, yang bertujuan mengembangkan destinasi gastronomi berstandar internasional, adalah contoh upaya yang baik.

Meskipun proyek ini tertunda karena pandemi, potensi Indonesia dalam mengembangkan wisata kuliner berbasis gastronomi berkelanjutan sangat besar.

Indonesia memiliki semua bahan untuk sukses di dunia kuliner internasional, mulai dari kekayaan kuliner hingga keberagaman budaya yang mendukung.

Langkah selanjutnya adalah strategi yang tepat dan dukungan penuh dari pemerintah serta masyarakat. Gastrodiplomacy dapat menjadi kunci untuk memperkenalkan Indonesia kepada dunia, sambil mempromosikan budaya kita dan mendukung keberlanjutan lingkungan.

Sekarang adalah saat yang tepat bagi Indonesia untuk mengambil langkah berani! Waktunya untuk membawa kuliner Nusantara ke panggung dunia, seperti yang telah dilakukan oleh Thailand. Apakah Anda adalah salah satu yang akan melakukannya?

 

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments