Anda mungkin sudah familiar dengan roti datar seperti pizza, pita, atau naan. Tetapi, apakah Anda pernah mendengar atau mencicipi fougasse? Fougasse adalah roti datar Prancis. Ia berasal dari Provence, dan memiliki bentuk serta rasa yang unik.
Fougasse tidak hanya lezat, tetapi juga bisa menjadi inspirasi kuliner bagi Anda yang suka bereksperimen dengan roti.
Apa Itu Roti Datar Prancis, Fougasse
Dilansir dari TasteAtlas, Fougasse adalah roti datar yang biasanya diberi pemanis berupa gula dan air beraroma jeruk. Roti ini umumnya dapat ditemukan di Provence dan seluruh wilayah selatan Prancis, dan mudah dikenali dari bentuknya.
Fougasse biasanya dibentuk seperti biji gandum, dengan sayatan yang membentuk pola berurat dan berdaun. Awalnya, roti ini telah dipanggang sejak zaman Romawi, dan terutama digunakan untuk menguji suhu oven.
Saat ini, ada beberapa variasi yang kerap ditemui. Jenis paling umum adalah zaitun, keju, dan ara yang sering dicampurkan ke dalam adonan. Menjadi pelengkap yang sempurna untuk sejumlah hidangan, tetapi juga bisa digunakan untuk membuat berbagai jenis sandwich.
Keunikan Roti Datar Prancis, Fougasse
Ada beberapa ciri khas dari Fougasse yang membuatnya unik. Berikut beberapa ciri khasnya:
- Fougasse berbentuk seperti daun dari gandum, dengan sayatan-sayatan yang membentuk pola berurat dan berdaun. Bentuk ini membuat roti terpanggang merata dengan cepat dan memberikan tekstur yang renyah dan gurih.
- Kudapan ini bisa ditambahkan dengan berbagai bahan seperti zaitun, keju, bawang putih, atau ikan teri. Bahan-bahan ini memberikan rasa dan aroma yang khas dan lezat. Roti datar ini juga bisa diisi dengan keju dan daging asap untuk membuat versi Prancis dari calzone, yaitu roti yang dilipat.
- Fougasse biasanya disajikan sebagai bagian dari hidangan pembuka atau sebagai pelengkap makanan. Bisa dinikmati dengan saus, sup, pasta, atau hidangan lainnya.
Sejarah Fougasse
Dilansir dari curiouscuisiniere.com, Fougasse (dibaca fu-gas) adalah roti datar dari Provence yang asal-usulnya bisa ditelusuri hingga zaman Romawi kuno. Panis focacius adalah roti datar Romawi yang dipanggang di abu perapian yang menggunakan kayu bakar (yang disebut focus).
Kemudian, roti datar yang cepat matang ini menjadi cara tradisional untuk menguji suhu oven kayu bakar untuk mengetahui apakah sudah cukup panas untuk memanggang roti-roti lainnya.
Akhirnya roti ini menyebar dan diadaptasi tergantung daerahnya. Panis focacius akhirnya berubah menjadi focaccia dalam bahasa Italia modern, dan fougasse di selatan Prancis. Kudapan ini juga masih memiliki hubungan dengan sejumlah roti datar lainnya di sekitar kawasan Mediterania.
Akan tetapi ciri khas utama tentu saja berasal dari bentuknya yang berlubang dan menyerupai daun. Akibatnya proses pematangan menjadi cepat dan merata sehingga membuat kulitnya menjadi renyah.
Tekstur yang renyah dan garing inilah yang membuat fougasse berbeda dari kerabatnya yang berasal dari Italia, yaitu focaccia. Tetapi mirip dengan baguette Prancis yang klasik!
Berbagai Varian Rasa Roti Datar Prancis, Fougasse
Dilansir dari Elizabeth Kitchen Dairy, ada beberapa varian rasa fougasse. Beberapa varian tersebut adalah:
- Zaitun: Memiliki rasa asin dan gurih berasal dari zaitun hitam atau hijau. Cocok disantap bersama keju, smoked beef, dan sayuran.
- Keju: Sensasi kelembutan dan kelezatan keju gruyere, parmesan atau mozarella berpadu lezat dengan salad, tomat, dan buah-buahan.
- Bawang Putih: Memberikan sensasi rasa pedas dan aromatik dari bawang putih cincang atau bubuk. Roti ini pas untuk dimakan dengan daging, ikan, atau jamur.
Halaman berikut: Cara membuat fougasse sendiri