Donat Si Bungsu: Sebuah Brand Donat yang Berawal dari Mimpi

donat si bungsu
Ega Nur Akbar Malik, pemilik usaha donat yang masih berusia muda. Foto: Naik Kelas.

Ega Nur Akbar Malik adalah pendiri sekaligus pemilik Donat Si Bungsu. Berawal dari modal nekat dan kreatif, ia mulai menjual donat buatannya mulai dari gerobak sampai kini beromzet ratusan juta per bulan.

Bagaimana kisahnya? Simak terus pada artikel ini!

Inspirasi dari Ayah

Menurut Ega, perjalanan brand donat miliknya ini berawal dari tahun 2017. Latar belakang ketertarikannya pada dunia kuliner berasal dari resep sang ayah. Ketika ia kecil, ayahnya kerap membuat donat. Akan tetapi kemudian tidak dilanjutkan.

“Saat saya SD saya tahu, bapak saya tuh pernah bikin dan dijual dari satu daerah ke daerah lainnya. Sampai kemudian nggak bikin lagi, nggak tahu kenapa. Setelah saya lulus sekolah, saya ingin kerja. Saya kerja di ritel, tapi ternyata kerja tuh ya begini,” kata Ega berdasarkan wawancaranya di kanal YouTube Naik Kelas (17/06/2023).

Sampai kemudian ketika ia pulang setelah bekerja, teringat bahwa dulu bapak pernah membuat donat. Akhirnya timbul keinginan Ega untuk membangun usaha donat sendiri. Ia pun memberanikan diri untuk menyampaikan pengunduran dirinya kepada atasan ritelnya ketika itu.

“Dulu bapak saya berangkat kerja dari pagi pulang malam sampai harus berjualan donat. Jualan dari rumah ke rumah, sampai menenteng box. Perjuangan bapak saya membuat saya tambah semangat. Bapak saya bisa kenapa saya nggak bisa,” kisah Ega.

Memulai Perjalanan Bisnis Donat Si Bungsu dari Gerobak

donat si bungsu
Usaha donat yang diawali dari gerobak.

Setelah Ega resign, ia kemudian berbicara pada ayahnya untuk membahas resep donat. Setelah itu ia mulai mencari gerobak untuk berjualan dan mencari mesin dengan kapasitas 5 kg.

“Cuma itu saja, nggak ada lagi. Nggak ada modal besar atau apapun. Tidak selalu ketika kita mulai usaha harus diawali dengan modal besar,” lanjutnya. “Yang penting mau saja dulu. Buktinya saya bisa, dengan mesin yang tidak terlalu bagus dan gerobak, usaha ini bisa berjalan. Saya tidak ada privilege dan sudah ditinggal ibu sejak SD.”

Pengusaha muda berusia 25 tahun dari Tasikmalaya ini mengatakan dirinya dibantu ayah mencari bahan dan resep yang paling tepat untuk menghasilkan donat enak.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments