Dari Connecticut ke Jakarta: Ini Dia Sejarah Subway, Sandwich yang Disukai Jutaan Orang

Lagi-lagi jawabannya adalah, TIDAK.

Seolah mengabaikan “logika,” mereka justru membuka lagi gerai ketiga. Bedanya, pada gerai ketiga inilah mereka mengubah nama bisnis menjadi “Subway.” Dengan nama baru tersebut, kali ini mereka mampu meraih untung hingga $7.000 pada tahun pertama beroperasi.

Dari kesuksesan cabang ketiga dengan nama baru ini Fred memutuskan untuk mengejar mimpi dan karirnya di industri makanan.

Hambatan dan Tantangan di Kisah Sejarah Subway

Ilustrasi dapur Subway.

Dari kisah manis meraih keuntungan, tetap ada tantangan yang harus dihadapi oleh bisnis Fred DeLuca dan Peter Buck ini. Pada tahun 1974, Fred menargetkan untuk membuka setidaknya 30 gerai. Akan tetapi hanya 16 gerai di Connecticut yang berhasil berdiri selama 10 tahun berlalu.

Melihat hal itu, DeLuca berpikir dan mencari sistem bisnis baru. Akhirnya ia memutuskan untuk melakukan model franchise pada bisnisnya. Dengan cara ini lebih mudah dalam menjaga kualitas bahan baku dan rasa dari seluruh gerai yang ada.

Setelah itu ia mengontak temannya bernama Brian Dixon untuk membuka franchise Subway pertama di Wallingford, New Haven. Kemudian pada tahun yang sama, mereka berhasil membuka 14 restoran menggunakan model bisnis waralaba.

Standar Baku di Seluruh Jaringan Restoran Subway

Ilustrasi produk Subway. Foto: FB Subway.

Demi menjaga kualitas pelayanan dan rasa, Fred membuat panduan dan prinsip yang harus dipenuhi oleh seluruh gerai Subway. Setidaknya ada tiga poin utama, yaitu kualitas tinggi, makanan segar, dan kepuasan pelanggan. Ketiga hal ini menjadi pondasi yang harus dipenuhi oleh gerai-gerai Subway dimanapun berada.

Dengan menerapkan prinsip ini mereka mampu membuka toko ke 100 pada tahun 1978. Tidak berhenti sampai di sini, Subway pun mulai merambah keluar negeri.

Jenama sandwich ini mulai membuka cabang di luar Amerika Serikat sejak tahun 1984, dengan restoran pertamanya di Bahrain. Setelah itu, Subway terus berekspansi ke berbagai negara, seperti Inggris (1996), Indonesia (1998), dan lain-lain. Saat ini, Subway memiliki lebih dari 40.000 restoran di lebih dari 100 negara.

Dilansir dari Tirto, tahun 1990-an memang menjadi masa keemasan jaringan sandwich ini. Dengan jumlah toko melonjak dari sekitar 5.000 menjadi sekitar 13.200 di tahun 1998. Kemudian pada tahun 2002, Subway melampaui brand burger ternama dunia sebagai jaringan restoran terbesar di Amerika Serikat dengan 13.247 toko.

Keberhasilan Subway berkat kampanye yang menonjolkan sandwich rendah lemak mereka. Kampanye lain yang sangat berhasil adalah ketika juru bicara Subway Jared Fogle menyatakan dirinya berhasil menurunkan berat badan hingga 200 pounds dengan mengonsumsi Subway.

Halaman berikut: Memasuki Indonesia

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments