Croissant vs Cornetto: Serupa Tapi Tak Sama

croissant cornetto
Dua kudapan serupa tapi tak sama. Foto: TasteAtlas.

Di dunia pastry yang kaya dan beragam, ada dua kudapan yang sering kali membingungkan lidah dan mata kita: croissant dan cornetto. Keduanya memiliki bentuk bulan sabit yang menggoda. Tak lupa dengan lapisan-lapisan renyah, dan aroma mentega yang menggugah selera.

Namun, di balik kemiripannya, terdapat perbedaan-perbedaan menarik yang patut untuk diungkap.

Artikel ini akan mengajak Anda menyelami lebih dalam tentang croissant dan cornetto, mulai dari asal-usul, perbedaan, hingga potensi bisnisnya di Indonesia.

Dari mana asal Cornetto dan Croissant?

croissant cornetto
Dua kudapan serupa tapi tak sama. Foto: TasteAtlas.

Baik Cornetto maupun Croissant berakar dari pastry Austria/Hungaria bernama Kipferl. Dilansir dari Food Tour Rome, roti gulung berbentuk bulan sabit ini ketika itu populer di seluruh Eropa Tengah.

Pada tahun 1839, seorang Austria bernama August Zang membuka toko roti di Paris bernama “La Boulangerie Viennoise“. Di sini ia menjual pastry, termasuk Kipferl.

Karena popularitasnya, para pembuat roti Prancis menciptakan kembali pastry tersebut menggunakan ragi dan menamainya “croissant“, yang berarti bulan sabit dalam bahasa Prancis.

Pada tahun 1915, resep croissant pertama ditulis oleh pembuat roti Prancis, Sylvain Claudius Goy. Tapi jika memang asal usulnya sama, lalu apa yang membedakan kedua kudapan ini? Jangan khawatir! Yuk simak terus kelanjutannya di bawah ini!

Croissant: Ikon Pastry Prancis yang Mendunia

croissant cornetto

Siapa yang tak kenal croissant? Kudapan berbentuk bulan sabit ini telah menjadi ikon pastry Prancis yang mendunia. Croissant memiliki tekstur berlapis-lapis yang renyah di luar dan lembut di dalam. Tekstur ini berkat teknik pembuatan yang disebut laminasi.

Adonan croissant dibuat dengan mentega berkualitas tinggi yang dilipat dan digilas berulang kali. Teknik pembuatan ini menciptakan lapisan-lapisan tipis yang menghasilkan tekstur khas croissant.

Secara tradisional croissant dijual tanpa isian, namun penduduk Eropa sering menambahkan mentega dan selai pada croissant. Olesan ini terutama digunakan untuk sarapan. Selain itu mereka juga kerap mengisinya dengan bahan-bahan gurih seperti keju dan ham untuk camilan saat makan siang

Croissant juga bisa dinikmati polos atau dengan isian seperti coklat, keju, atau almond. Tambahan rasa manis ini cocok disajikan sebagai menu sarapan atau camilan sore, ditemani secangkir kopi atau teh hangat.

Croissant telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Prancis dan telah menyebar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Cornetto: “Sepupu” Italia yang Manis dan Lembut

Cornetto dan segelas kopi. Foto: Flickr.

Sementara croissant berasal dari Prancis, cornetto adalah “sepupu” Italia-nya yang tak kalah menggoda. Cornetto memiliki bentuk yang mirip dengan croissant, namun teksturnya lebih lembut dan rasanya lebih manis. Adonan cornetto mengandung lebih banyak gula dan telur, serta menggunakan ragi sebagai pengembang.

Di Italia bagian selatan dan tengah, pastry ini dikenal sebagai “cornetto“, yang berarti “tanduk kecil” dalam bahasa Italia. Sedangkan di Italia bagian utara, pastry ini disebut sebagai “brioche“.

Bahan-bahan untuk membuat cornetto adalah tepung, telur, gula, susu, mentega, ragi, dan garam. Kuning telur dioleskan di atasnya untuk memberikan warna keemasan. Resep croissant berbeda dari cornetto karena mengandung lebih banyak mentega, tanpa telur, dan lebih sedikit gula.

Cornetto polos disebut “cornetto semplice” atau “vuoto“. Kata Italia “semplice” berarti sederhana dalam bahasa Inggris, sedangkan “vuoto” berarti kosong. Cornetto dengan isian dikenal sebagai “cornetto ripieno“.

Varian populer di Italia adalah “cornetto alla marmellata” (dengan selai atau marmalade), “cornetto alla crema” (dengan custard), “cornetto al cioccolato” (sering diisi dengan nutella), dan “cornetto al miele” (biasanya dibuat dengan roti gandum utuh dan diisi dengan madu).

Di Sisilia dan pasticceria Sisilia di seluruh Italia, kudapan ini kadang-kadang diisi dengan gelato.

Cornetto biasanya diisi dengan krim pastry, selai, atau cokelat. Kudapan ini sering disajikan sebagai menu sarapan di Italia, ditemani secangkir cappuccino atau espresso. Meski belum sepopuler croissant di Indonesia, cornetto mulai menarik perhatian para pecinta pastry dengan kelembutan dan rasa manisnya yang khas.

Jadi apa beda croissant dan cornetto?? Yuk cek halaman berikut!

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments