Cokelat Tertipis di Dunia Lahir di Jepang

cokelat tertipis dunia

Di tengah maraknya inovasi makanan, Jepang kembali menghadirkan sesuatu yang luar biasa: cokelat tertipis di dunia bernama Corteccia al Caramello. Setiap lembaran cokelat ini hanya memiliki ketebalan 0,03 millimeter, bahkan lebih tipis dari selembar kertas. Tak heran jika banyak yang menyebutnya sebagai salah satu cokelat tertipis di dunia saat ini.

Setelah membuat lapisan tipis itu, kemudian cokelat digulung untuk dibentuk menjadi mirip batang pohon. Sesuai dengan namanya yaitu Corteccia al Caramello. Nama ini sendiri berasal dari bahasa Italia, yang berarti “kulit pohon karamel” yang mencerminkan bentuk fisik cokelat tersebut.

Permukaannya bergelombang dan berserat, menyerupai kulit kayu yang tipis. Meski tampilannya rustic, proses pembuatannya justru sangat presisi dan berteknologi tinggi.

Dibuat dengan Mesin Khusus Selama 1,5 Tahun

cokelat tertipis dunia
Foto: Matte.

Cokelat ini bukan berasal dari pabrik cokelat besar, melainkan dari sebuah gerai es krim kecil bernama MATTE Bottega del Cioccolato di Jepang. Untuk menciptakan produk ini, mereka mengembangkan sebuah mesin khusus untuk membuat lapisan cokelat setipis mungkin tanpa mengorbankan rasa dan tekstur.

Pembuatan mesin ini sendiri memakan waktu satu setengah tahun, menunjukkan betapa seriusnya tim di balik inovasi ini dalam menggabungkan seni kuliner dan teknologi manufaktur makanan. Mesin tersebut mampu menghasilkan lembaran cokelat yang tipis, lentur, renyah, namun tetap memiliki profil rasa yang kuat.

Saat dikonsumsi, lapisan luar cokelat memberikan sensasi renyah, sementara bagian dalam menyajikan rasa karamel halus dengan aroma kakao yang tetap terasa. Corteccia al Caramello adalah perwujudan dari kuliner sebagai bentuk seni. Ia mampu menyentuh rasa, penglihatan, dan inovasi teknologi mesin pembuat cokelat.

Inovasi ini bukan hanya menarik bagi para pencinta cokelat, tapi juga bagi siapa saja. Terutama bagi mereka yang tertarik dengan bagaimana makanan bisa melampaui fungsinya sebagai konsumsi. Ia menjadi bukti bahwa makanan pun bisa dikembangkan melalui riset mendalam, proses yang rumit, dan sentuhan estetika tinggi.

Dengan segala proses dan filosofi di baliknya, Corteccia al Caramello tak sekadar jadi tren sesaat, tapi mungkin akan jadi tonggak baru dalam dunia cokelat artisan global.

 

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments