Tomat adalah salah satu bahan makanan yang sering kita temui di dapur. Rasanya segar, mudah diolah, dan kaya nutrisi. Tapi, tahukah kamu bahwa jika terlalu sering makan tomat bisa memberikan dampak positif sekaligus efek samping bagi tubuh, tergantung kondisi kesehatan masing-masing?
Tomat termasuk dalam keluarga terong-terongan dan sering digunakan sebagai pelengkap sambal, saus, atau lalapan.
Di balik peran sederhananya dalam masakan, tomat menyimpan banyak manfaat berkat kandungan vitamin dan antioksidan yang tinggi. Namun, tetap ada hal-hal yang perlu diwaspadai.
Perhatikan Apa yang Dapat Terjadi jika Sering Makan Tomat Setiap Hari
Yuk, simak apa saja yang bisa terjadi pada tubuh jika rutin mengonsumsi tomat!
1. Kulit Jadi Lebih Cerah dan Glowing
Tomat kaya akan vitamin C, yang bekerja sebagai antioksidan alami. Dalam 100 gram tomat, kandungan vitamin C-nya berkisar antara 20–39 mg. Angka ini cukup tinggi untuk membantu menjaga kesehatan kulit.
Vitamin C membantu menghambat pembentukan melanin penyebab kulit kusam dan mendukung produksi kolagen untuk menjaga kekencangan kulit. Selain itu, enzim alami dalam tomat berperan sebagai eksfoliator yang membantu mengangkat sel kulit mati, sehingga kulit terlihat lebih cerah dan bercahaya.
2. Menurunkan Risiko Penyakit Jantung
Manfaat besar lainnya datang dari senyawa likopen yang memberikan warna merah pada tomat. Likopen dikenal sebagai antioksidan kuat yang mampu melindungi jantung dari kerusakan akibat radikal bebas.
Penelitian dari Annals of Nutrition and Metabolism menunjukkan bahwa rutin mengonsumsi tomat atau produk olahannya dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dan mengurangi risiko penyakit jantung.
3. Mengontrol Gula Darah Lebih Stabil
Bagi kamu yang ingin menjaga kadar gula darah, tomat bisa jadi pilihan tepat. Buah ini memiliki Indeks Glikemik (GI) rendah, hanya sekitar 15, yang artinya tidak menyebabkan lonjakan gula darah secara cepat.
Selain itu, kandungan serat dalam tomat (sekitar 1,2 gram per 100 gram) membantu memperlambat penyerapan glukosa, sehingga kadar gula darah tetap stabil lebih lama.
4. Sering Makan Tomat Membantu Menjaga Kesehatan Mata
Kandungan beta-karoten, likopen, lutein, dan zeaxanthin dalam tomat dikenal baik untuk kesehatan mata. Senyawa-senyawa ini bekerja sebagai antioksidan yang melindungi sel-sel mata dari kerusakan akibat radikal bebas.
Penelitian yang dipublikasikan di JAMA Ophthalmology tahun 2014 menunjukkan bahwa konsumsi makanan tinggi lutein berkaitan dengan penurunan risiko hingga 35% terhadap degenerasi makula tipe neovaskular.
Selain itu, nutrisi ini juga membantu mencegah pembentukan katarak dan menjaga ketajaman penglihatan seiring bertambahnya usia.
5. Memperkuat dan Menjaga Kesehatan Tulang
Tak banyak yang tahu bahwa likopen dalam tomat juga berperan penting dalam menjaga kekuatan tulang.
Senyawa ini melindungi sel-sel tulang dari kerusakan akibat stres oksidatif dan membantu menjaga keseimbangan antara proses penghancuran tulang lama (osteoklas) dan pembentukan tulang baru (osteoblas).
Dengan menjaga keseimbangan ini, tulang tetap padat dan kuat. Likopen juga membantu mengatur kadar hormon estrogen, yang berperan penting dalam menjaga kepadatan tulang, terutama pada wanita.
6. Sering Makan Tomat Bisa Picu Alergi pada Orang Tertentu
Meski terdengar menyehatkan, tomat bisa memicu alergi pada sebagian orang. Hal ini disebabkan oleh kandungan histamin yang memicu sistem kekebalan tubuh bereaksi seolah-olah tomat adalah zat asing.
Gejala alergi bisa berupa gatal, ruam, iritasi kulit, hingga pembengkakan di wajah, mulut, atau tenggorokan yang bisa mengganggu pernapasan.
7. Sering Makan Tomat Berpotensi Menyebabkan Batu Ginjal
Selain manfaat positif patut diperhatikan juga efek negatif lainnya. Di dalam tomat terdapat kandungan oksalat dan kalium yang perlu diperhatikan, terutama bagi orang yang memiliki masalah ginjal.
Meskipun kadar oksalat dalam tomat tidak terlalu tinggi, kandungan kalium yang berlebih bisa memicu terbentuknya batu ginjal atau menyebabkan gangguan jantung jika tidak dikontrol.
8. Rentan Menyebabkan Masalah Pencernaan
Mengonsumsi tomat secara berlebihan bisa menimbulkan gangguan pencernaan seperti perut kembung, diare, atau sakit perut. Hal ini karena tomat mengandung asam askorbat serta senyawa glycoalkaloid yang dapat mengiritasi lapisan lambung, terutama bagi mereka yang memiliki lambung sensitif.
Jika terlalu banyak dikonsumsi, kandungan asam dalam tomat bisa memicu gastritis ringan hingga rasa nyeri di perut.
9. Menimbulkan Gangguan Saluran Kemih
Tomat juga memiliki efek diuretik yang dapat memengaruhi saluran kemih. Pada beberapa orang, makan tomat terlalu sering bisa meningkatkan frekuensi buang air kecil atau bahkan menyebabkan rasa tidak nyaman di perut bagian bawah. Ini bisa memperburuk kondisi inkontinensia, terutama pada orang tua yang memiliki kendala dalam mengontrol kandung kemih.
10. Memicu GERD dan Heartburn
Kandungan asam malat dan asam sitrat dalam tomat bisa memperparah gejala GERD (Gastroesophageal Reflux Disease), atau bahkan memicu kondisi ini pada orang yang sebelumnya tidak memilikinya.
Makanan asam seperti tomat dapat meningkatkan produksi asam lambung dan menyebabkan sensasi terbakar di dada atau tenggorokan yang dikenal dengan heartburn
Kesimpulan: Nikmati Manfaat Tomat, Tapi Tetap Bijak
Tomat memang bisa jadi tambahan makanan sehat harian karena kaya akan nutrisi penting seperti vitamin C, A, serat, dan antioksidan. Namun, tidak semua tubuh merespons sama.
Bagi mereka yang memiliki kondisi tertentu seperti alergi atau masalah ginjal, konsumsi tomat tetap perlu dibatasi atau dikonsultasikan dengan ahli gizi atau dokter.
Jadi, boleh makan tomat setiap hari? Boleh, asal tahu batasnya dan paham kondisi tubuh masing-masing!