Pernah melihat sebuah pabrik roti yang terbengkalai namun bangkit kembali? Hal seperti ini ternyata baru saja terjadi di Afghanistan. Bagaimana kisah pabrik roti di Afghanistan ini dapat kembali berjalan seperti sediakala? Menarik untuk disimak.
Apa yang terbayang di benak banyak orang ketika mendengar kata Taliban dan Afghanistan? Mungkin hanya terbayang teror dan ketakutan. Namun rupanya hal tersebut tidak sepenuhnya benar.
Karena saat Afghanistan kembali berada di bawah Taliban, ternyata ada sebuah pabrik roti ternama yang justru beroperasi kembali.
Sebagaimana dikutip dari antaranews.com, ada sebuah pabrik roti di negara Afghanistan bernama Silo-e-Markazi yang berlokasi di Kabul kini kembali beroperasi.
Menurut Khayal Mohammad Maher, selaku kepala produksi roti di Afghanistan, ia berkata, “Setelah menempuh upaya melelahkan, kami menjalankan kembali Silo-e-Markazi untuk produksi kembali. Untuk pertama kali sejak 30 tahun berlalu, Silo-e-Markazi kini kembali memanggang roti dan kue.”
Pabrik roti di kawasan yang pernah terlibat konflik antara Uni Soviet dan Amerika Serikat pada masa perang dingin ini awalnya rusak parah pada tahun 1990-an sehingga pada 1992 harus berhenti memproduksi roti.
Kini, pabrik roti tersebut berupaya meningkatkan kapasitas produksi dengan mendirikan dua cabang di Kandahar, Afghanistan Selatan dan Herat di Afghanistan Barat.
Seluruh peralatan yang diperlukan akan dibeli oleh otoritas agar pabrik tersebut dapat sepenuhnya aktif kembali.
Pada awal beroperasi kembali, pabrik roti ini mulai memanggang 200 kilogram tepung, dan secara bertahap kapasitasnya akan ditingkatkan hingga lima ton per hari.
Tempat produksi roti di Afghanistan ini menjadi contoh sebuah entitas produksi milik negara yang kini diaktifkan kembali oleh Taliban semenjak kembali memerintah.
Sebagaimana diketahui, bahwa pada medio Agustus 2021 lalu, pemerintahan Afghanistan kembali diduduki oleh Taliban. Sebelumnya juga diikuti dengan pemulangan tentara AS ke negaranya.
Bagaimana dengan pekerja yang berada di dalam toko roti tersebut? Rupanya terdapat 130 orang, diantaranya 12 orang wanita menjadi pekerja di pabrik roti tersebut. Sementara produk-produknya disebar ke 36 toko yang ada di seantero Kabul, Afghanistan.
Baca juga:
View Kafe di Siantar ini Sangat Membuat Betah Pengunjung
Sensasi Kelembutan Donat Kentang Ellie di Kawasan Glodok
Champ Resto Siap Melakukan Ekspansi Bisnis Ke Berbagai Titik di Indonesia