Halalin Cake & Bakery: Dari Hobi, Jatuh-Bangun, hingga Jadi Toko Roti Dengan Tiga Outlet

Halalin Cake & Bakery adalah salah satu toko kue dan roti rumahan di Bogor dan Depok. Di balik tiga outlet yang kini ramai dikunjungi pelanggan loyal, ada cerita tentang keberanian mengambil risiko dan perjalanan seorang ibu yang menemukan jati dirinya di dunia baking, padahal awalnya tidak pernah membayangkan punya bisnis kue.

Pemilik Halalin, Rahma Yona Sisca atau akrab disapa Bunda Sisca, mengaku bahwa bisnis ini tidak lahir dari rencana besar. Ia adalah lulusan psikologi yang sempat menempuh S2 Manajemen, bercita-cita menjadi manajer HRD. Tapi hidup membawanya ke dapur, mixer, oven, dan akhirnya toko kue.

Hobi Saja Tidak Cukup: “Kalau Sudah Bisnis, yang Jalan Itu Komitmen”

Sisca bercerita bahwa hobi hanya pintu masuk, tetapi tidak cukup untuk membuat usaha bertahan.

“Hobi itu cuma pengantar. Kalau sudah buka toko, itu sudah berbicara komitmen, kesabaran, dan ketangguhan.”

Saat masih jualan dari rumah, ia bisa memilih kapan terima order. Tapi ketika membuka toko, ia harus bertanggung jawab pada karyawan dan sewa tempatn. Dari sinilah Halalin mulai tumbuh sebagai bisnis yang serius.

Tagline “Oleh-oleh Sederhana Tapi Bikin Rindu” Datang dari Pelanggan

Halalin tidak dibesarkan dengan strategi marketing besar atau influencer. Justru sebaliknya, brand ini tumbuh dari mulut ke mulut.

Pelanggan yang membeli satu kali sering kembali lagi, bahkan merekomendasikan ke teman. Banyak yang menghubungi nomor di dus packaging karena penasaran:

“Kak, rotinya enak ya? Tokonya di mana?”

Karakter produk Halalin yang enak, sederhana, dan terjangkau membuat banyak pelanggan menilai rasanya “ngangenin”. Dari perilaku pelanggan itulah tagline lahir:
“Oleh-oleh sederhana tapi bikin rindu.”

Offline Mendominasi, tapi Roti Sobek Membuka Pintu Online

80% penjualan Halalin berasal dari toko offline. Namun Bunda Siska mencoba memperluas pasar lewat online. Tantangannya, tidak semua produk aman dikirim jarak jauh. Sampai akhirnya ia menemukan satu produk unggulan yaitu roti sobek.

Menurut Siska, roti bisa tahan 4–5 hari suhu ruang sehingga bisa dikirim jarak jauh. Selain itu, roti juga dinilai mudah dibawa sebagai oleh-oleh.

Karena performanya kuat di online, ia berencana menambahkan kata kunci “roti sobek” pada brand Instagram Halalin agar mudah ditemukan via pencarian Google.

11 Varian Roti Sobek dan Menu Glaze Ekonomis

Saat ini Halalin memiliki 11 varian roti sobek, plus varian tambahan dengan topping glaze yang lebih ekonomis. Varian glaze dibuat langsung di toko, mirip teknik topping donat, sehingga pelanggan bisa memilih rasa sesuai selera.

Hal ini membuat roti sobek Halalin fleksibel untuk pasar offline maupun online.

Custom Cake dan Ready-Stock Cake Mulai Rp35 Ribu

Selain roti, Halalin menyediakan cake harian ready stock dengan harga mulai Rp35.000—solusi untuk pelanggan yang butuh kue ulang tahun mendadak.

Ada juga layanan custom cake, mulai dari tema anak (Barbie, Pokémon, dll.) hingga tema dewasa seperti F1 atau desain khusus sesuai permintaan. Untuk momen seperti Hari Guru atau Hari Ibu, tim Halalin bahkan bisa dekor hingga jam 3 pagi.

Tiga Outlet, Satu Central Kitchen

Halalin Cake & Bakery kini memiliki tiga outlet yang berlokasi di:

  • Kalisuren, Tajur Halang – Bogor
  • Pengasinan – Depok
  • Nangerang, Tajur Halang – Bogor

Semua produksi dilakukan di satu central kitchen, kemudian dikirim ke setiap outlet pada sore hari.

Keberadaan Google Maps, Instagram, dan TikTok membantu pelanggan menemukan toko dengan mudah.

Dari Psikologi ke Dapur: Jalan Hidup yang Tidak Direncanakan

Sisca mengakui bahwa ia masuk dunia bakery secara tidak sengaja. Hobi menonton dan memakan kue sejak kecil ternyata menjadi benih yang baru ia sadari ketika pindah rumah sekitar 2019–2020.

Dengan mixer kecil dan oven sederhana, ia mulai bereksperimen. Tetangga suka, mulai ada pesanan, lalu dalam setahun… ia nekat membuka toko.

“Orang lain jualan kue puluhan tahun belum berani buka toko. Saya baru setahun belajar baking malah buka toko,” ujarnya sambil tertawa.

Ketika Karyawan Andalan Resign

Di tahun kedua, Halalin hampir tutup ketika karyawan andalan resign. “Saya down. Rasanya kayak nggak mau usaha lagi,” ucap Sica.

Tapi ia sadar bahwa bisnis tidak boleh bergantung pada satu orang. Ia bangkit, rekrut tim baru, dan dari situ justru menemukan ritme kerja yang lebih stabil.

Pelajaran ini menjadi penting karena dalam perjalanannya, pemilik bisnis memang harus berdiri di atas kaki sendiri.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments