Jakarta Butchers’ Challenge 2025, Panggung untuk Para Ahli Daging Indonesia

Dalam industri F&B, profesi seperti chef atau barista sudah sangat akrab bagi kita. Namun, ada satu profesi yang memegang peranan penting di balik setiap hidangan daging yang kita nikmati, tetapi jarang mendapat sorotan, yaitu butcher.

Profesi inilah yang diperkenalkan melalui ajang Jakarta Butchers’ Challenge (JBC), sebuah kompetisi tahunan yang telah memasuki musim keempat dan digelar pada 9 Oktober 2025 di Modena Culinaria, Jakarta.

“Jakarta Butchers’ Challenge adalah media untuk memperkenalkan profesi butcher dan keahlian mereka. Di dunia F&B, banyak yang hanya mengenal chef, padahal butcher juga profesi penting yang memastikan daging sampai ke tangan konsumen dalam kondisi terbaik,” ujar Charlos Lalack, Director Butchery Training Centre (BTC) sekaligus Ketua Komite Meatcopedia.

Charlos menambahkan bahwa profesi butcher memiliki tanggung jawab besar terhadap kualitas produk.

“Butcher harus bisa mengolah, menjaga, dan memanage produk dengan baik. Kalau salah penanganan, kualitas daging bisa menurun dan nilainya jatuh. Di sinilah pentingnya kolaborasi antara chef dan butcher untuk menyajikan olahan protein yang berkualitas,” jelasnya.

Mengangkat Peran Butcher di Dunia Kuliner

Gelaran JBC 2025 mempertemukan butcher profesional, chef, dan mahasiswa kuliner dari berbagai daerah di Indonesia. Mereka berkompetisi dalam dua kategori, yaitu Tim Profesional dan Tim Mahasiswa, untuk menampilkan kemampuan dalam memotong daging, melakukan portioning dengan presisi, serta mengolah hidangan menggunakan daging sapi premium Sher Wagyu asal Australia sebagai bahan utama.

Beef at the Core: Craft and Community

Kompetisi tahun ini mengusung tema Beef at the Core: Craft and Community, yang mencerminkan misi Meatcopedia 2025 untuk menempatkan daging sapi di pusat keunggulan kuliner Indonesia.

Tema tersebut menyoroti empat nilai utama:

  • Beef at the Core – Daging sapi sebagai jantung keunggulan kuliner yang menghubungkan peternak, butcher, chef, dan penikmat makanan.
  • Craft – Keahlian dan presisi dalam dunia butchery yang melahirkan potongan sempurna dan pengalaman bersantap bermakna.
  • Community – Kolaborasi antara butcher, chef, pendidik, dan pelaku industri F&B untuk meningkatkan standar profesionalisme.
  • Purpose – Butchery bukan sekadar profesi, melainkan budaya yang menjaga warisan, mendorong inovasi, dan memastikan kualitas protein di Indonesia.

Juri dan Penilaian

JBC 2025 menghadirkan nama-nama terkemuka dalam industri F&B sebagai dewan juri, terdiri dari para profesional berpengalaman dan berpengaruh di dunia kuliner serta butchery.

Mereka adalah Chef Gilles Marx (AMUZ Gourmet Restaurant), Chef Victor Taborda (Sudestada Jakarta), Chef Stefu Santoso (APREZ Catering), dan Butcher Tri Wahyu (BTC), yang juga menjadi kontestan pertama Asia di World Butchers’ Challenge 2025 Paris.

Para juri menilai peserta berdasarkan ketepatan teknik pemotongan, kreativitas, pengelolaan hasil potongan, transformasi produk, serta presentasi akhir.

Mendorong Peningkatan Skill dan Kolaborasi

Melalui penyelenggaraan tahun ini, Jakarta Butchers’ Challenge 2025 kembali menegaskan pentingnya profesi butcher dalam ekosistem kuliner modern. Kompetisi ini tidak hanya menjadi ajang unjuk keterampilan, tetapi juga wadah peningkatan skill dan kolaborasi yang memperkuat posisi Indonesia dalam peta butchery dan kuliner global.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments