Mengenal 10 Kopi Lokal yang Cara Penyajiannya Unik

kopi lokal
Ilustrasi kopi khop. Foto: Wikipedia.

Ada berbagai cara untuk menikmati kopi lokal yang menjadi kebiasaan dan ciri khas dari berbagai daerah di Indonesia. Ada yang menyeduhnya pakai arang, atau meletakkannya secara terbalik, bahkan ada pula yang menyeruput kopi bersama durian.

Pada ulasan kali ini kita akan mencoba menyelami berbagai cara unik menikmati kopi lokal di Indonesia. Siapa tahu ada diantaranya yang ingin kamu coba!

Kebiasaan dan Cara Menikmati Kopi Lokal yang Unik

Berdasarkan observasi dan berbagai sumber yang ada, terdapat cukup banyak kebiasaan unik masyarakat Indonesia saat menikmati kopi. Kita coba angkat 10 diantaranya sebagai berikut:

1. Kopi Joss (Daerah Istimewa Yogyakarta)

Kopi Joss merupakan minuman khas Yogyakarta yang dikenal dengan cara penyajiannya yang tidak biasa.

Prosesnya dimulai dengan menyeduh bubuk kopi dan gula menggunakan air panas dalam gelas, lalu ditambahkan sepotong arang menyala. Saat arang panas itu dimasukkan, akan terdengar suara mendesis “joss” yang menjadi asal-usul nama minuman ini.

2. Kopi Takar (Mandailing Natal)

kopi lokal
Ilustrasi kopi takar. Foto: Media Pijar.

Cara unik dalam menyajikan kopi berikutnya dapat kita temui di Mandailing Natal, Sumatera Utara dengan kopi takar. Sebuah minuman khas yang disajikan dengan cara unik menggunakan gelas dari batok kelapa.

Keistimewaan lain dari kopi ini terletak pada penyajiannya yang kerap dilengkapi batang kayu manis sebagai alat pengaduk atau sedotan. Alih-alih menggunakan gula pasir, kopi takar biasanya diberi pemanis alami berupa gula merah atau gula jawa.

3. Kopi Talua (Minangkabau)

kopi lokal
Foto: Detik.

Berikutnya ada kopi talua, minuman khas Minangkabau yang dibuat dengan mencampurkan kuning telur ayam kampung yang telah dikocok. Sekilas tampilannya mirip dengan kopi latte, karena busa di bagian atasnya berasal dari campuran susu, kuning telur, dan kopi panas yang dikocok hingga berbusa.

Selain membantu menghilangkan bau amis, seduhan kopi panas juga berfungsi mematangkan telur secara perlahan dan memperkaya rasa. Minuman ini dipercaya bermanfaat untuk meningkatkan vitalitas pria berkat kandungan gizinya.

4. Kopi Kawa Daun (Minangkabau)

kopi lokal
Ilustrasi kopi kawa daun. Foto: Kota Bukittinggi.

Masih dari daerah Minangkabau, ada lagi cara unik penduduk lokal dalam menikmati kopi. Lebih uniknya lagi karena kopi yang satu ini tidak menggunakan biji kopi tetapi daunnya!

Ya, inilah kopi kawa daun.

Kawa Daun adalah minuman yang dibuat dari daun kopi lokal yang telah melalui proses pengeringan dengan cara disangrai selama sekitar 12 jam.

Setelah kering, daun ini diseduh layaknya teh, dimulai dengan menyiramnya menggunakan air dingin lalu direbus hingga mendidih menggunakan tembikar atau panci.

Hasil seduhannya diminum seperti teh harian, dengan rasa yang menyerupai teh namun memiliki aroma khas dedaunan. Untuk menambah kenikmatan, kawa daun kerap dipadukan dengan kayu manis atau rempah-rempah lainnya.

5. Kopi Khop (Aceh)

Ilustrasi kopi khop. Foto: Wikipedia.

Kopi khop atau kopi tabalek adalah minuman khas Meulaboh, Aceh, yang unik karena disajikan dalam gelas terbalik di atas piring kecil. Ciri khas lainnya adalah sedotan yang diselipkan di mulut gelas untuk membantu kopi merembes keluar tanpa ampas.

Cara menikmatinya bisa dengan menyeruput dari piring atau melalui sedotan. Di Jawa, versi serupa dikenal sebagai kopi walik, namun tanpa sedotan.

6. Kopi Durian (Lampung)

Ilustrasi kopi durian. Foto: RRI.

Kopi durian merupakan minuman khas Lampung yang memadukan kopi dengan buah durian. Kedua bahan ini merupakan hasil perkebunan unggulan di berbagai wilayah Sumatera.

Menikmatinya bisa dengan mencelupkan langsung daging durian beserta bijinya ke dalam kopi, atau cukup dicocol sebelum disantap.

7. Kopi Sanger (Aceh)

Foto: Gemapos.

Kembali ke Aceh, sekarang ada kopi sanger. Kopi sanger adalah minuman khas Aceh yang namanya berasal dari istilah “same-same ngerti,” artinya sama-sama mengerti. Merujuk pada kesepakatan tak tertulis antara penjual dan pembeli untuk membuat kopi susu yang ramah di kantong, terutama bagi mahasiswa.

Kopi ini menggunakan perbandingan 3:1 antara kopi dan susu kental manis. Setelah diseduh, campurannya dituangkan bolak-balik dari satu gelas ke gelas lain layaknya teh tarik, menghasilkan busa lembut dan tekstur yang khas.

8. Kopi Kopyok (Gresik)

kopi lokal
Ilustrasi kopi kopyok. Foto: INews.

Kopi kasar, atau dikenal juga sebagai kopi kopyok, merupakan minuman khas dari Gresik. Namanya merujuk pada cara pengolahannya, di mana biji kopi jenis Java Coffee ditumbuk secara kasar.

Bubuk kopi ini diseduh langsung dalam cangkir dengan air panas, lalu diaduk. Karena teksturnya yang tidak halus, bubuk kopi sering kali ikut terkunyah saat diminum, memberikan sensasi tersendiri.

9. Kopi Kothok (Cepu)

Foto: Kabar Cepu.

Kopi kothok adalah minuman khas dari Cepu dan Padangan, Jawa Tengah. Hal unik dari penyajiannya adalah kopi ini dibuat dengan cara merebus bubuk kopi dan gula secara bersamaan, bukan hanya diseduh seperti kopi tubruk.

Proses ini menghasilkan rasa kopi yang lebih pahit, kental, dan kuat, namun tetap manis karena gula yang meresap sempurna saat direbus.

10. Kopi Lelet (Lasem, Jateng)

Ilustrasi kopi lelet. Foto: Kumparan.

Kopi Lelet adalah tradisi khas Lasem, Jawa Tengah, yang unik karena menggunakan ampas kopi untuk membatik batang rokok. Kebiasaan ini dikenal dengan istilah “ngelelet” dan diyakini bermula dari para pekerja galangan kapal atau sopir truk yang singgah di warung kopi setempat.

Ampas kopi dicampur dengan susu kental manis lalu digunakan untuk membuat pola di rokok menggunakan tusuk gigi, menciptakan motif mirip batik. Tradisi ini masih dilestarikan hingga kini sebagai bagian dari budaya minum kopi di Lasem.

 

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments