Dunia kuliner Malaysia kehilangan salah satu warisan berharga. Setelah bertahan selama 111 tahun, pabrik kecap legendaris Hup Teck resmi menutup produksinya.
Keputusan ini membawa kesedihan mendalam, terutama bagi para pecinta kuliner yang telah lama mengandalkan kecap ini sebagai bumbu utama dalam berbagai masakan khas.
Warisan 111 Tahun yang Terancam Punah
Didirikan di Gopeng, Perak, Malaysia, Hup Teck dikenal sebagai salah satu produsen soy sauce atau kecap asin. Mereka merupakan salah satu produsen kecap tradisional terbaik di kawasan tersebut.
Berbeda dengan kecap asin di Indonesia, soy sauce di sini merupakan hasil dari fermentasi kedelai. Walaupun rasanya asin namun tidak tidak menggunakan garam.
Produk kecap mereka, yang kerap menjadi pilihan utama dalam masakan Chinese atau Jepang, telah melintasi batas negara. Bahkan produknya telah meraih popularitas hingga ke negara-negara tetangga.
Namun, usia yang semakin menua menjadi tantangan besar bagi Low Bak Tong, pemilik sekaligus generasi penerus bisnis ini. Di usianya yang ke-72 tahun, Low mengaku kesulitan menemukan penerus yang bersedia melanjutkan tradisi keluarganya.
“Dengan berat hati, kami harus mengucapkan selamat tinggal setelah lebih dari satu abad melayani pelanggan setia,” ujar juru bicara Hup Teck.
Berakhirnya produksi tetap harus terjadi walaupun ia sudah melakukan kerja sama dengan saudara perempuan dan sang keponakan.
Proses Produksi Pabrik Kecap Legendaris yang Tetap Otentik
Salah satu hal yang membuat penutupan ini semakin memilukan adalah warisan otentik yang dimiliki Hup Teck.
Dalam laporan Maria Dass the World, disebutkan bahwa sejak awal produksi, tidak ada satupun elemen yang diubah. Tong-tong tanah liat besar yang digunakan untuk fermentasi masih sama seperti 111 tahun lalu.
Proses manual yang membutuhkan keterampilan tinggi membuat hasil produksi kecap ini terasa istimewa.
Rumah produksi Hup Teck, yang berada di lokasi yang sama sejak pertama kali berdiri, bahkan sempat menjadi destinasi wisata edukasi. Banyak pengunjung yang terpesona melihat barisan kuali besar tempat fermentasi kecap dilakukan.
Dengan tutupnya Hup Teck, Malaysia kehilangan salah satu simbol sejarah kuliner yang unik. Penutupan ini sekaligus menjadi pengingat bahwa keberlanjutan tradisi memerlukan regenerasi dan adaptasi.
Harapan di Tengah Kehilangan
Meskipun Hup Teck resmi menghentikan produksinya, harapan tetap ada. Kisah mereka dapat menjadi inspirasi untuk mengapresiasi warisan budaya dan mendorong generasi muda untuk melestarikan tradisi.
Warisan 111 tahun yang penuh sejarah ini mungkin telah berakhir, tetapi pengaruhnya dalam dunia kuliner akan terus dikenang.