Wingko Babat Kelapa Hijau: Kuliner Legendaris 106 Tahun

wingko babat kelapa hijau
Wingko babat dengan perjalanan ratusan tahun yang legendaris. Foto: Kompas.com.

Wingko Babat Kelapa Hijau adalah salah satu kuliner legendaris yang telah bertahan selama lebih dari satu abad. Berdiri sejak tahun 1918, usaha ini kini telah memasuki generasi keenam. Nazareno Herlambang, atau yang akrab disapa Reno, sebagai penerusnya.

Wingko Babat Kelapa Hijau merupakan salah satu kuliner yang meramaikan festival Kampoeng Legenda di Mal Ciputra, Jakarta Barat. Dilansir dari Kompas (14/08/2024), Reno menceritakan sejarah panjang keluarganya mengelola bisnis ini selama beberapa generasi.

Resep Warisan dengan Cita Rasa Khas

Bisnis wingko babat ini awalnya dirintis oleh nenek moyang Reno bersama suaminya, namun kemudian berpisah dan membagi usaha menjadi dua. Hingga kini, wingko babat yang dikelola Reno berasal dari jalur keluarga Go Kok Hien.

Meskipun beberapa saudara Reno juga memproduksi wingko babat, setiap keluarga memiliki resep dan ciri khas masing-masing dan punya pelanggan setia sendiri. Reno menjelaskan bahwa resep wingko babat yang ia warisi memiliki sentuhan khas yang tetap dipertahankan, meskipun ada kemiripan dengan wingko babat milik keluarga lainnya.

Dalam upayanya menjaga cita rasa, Reno tetap mempertahankan resep asli sambil terus berinovasi dengan varian rasa yang beragam.

Selain rasa original, Wingko Babat Kelapa Hijau kini hadir dalam berbagai varian seperti kacang, cokelat, durian, kurma, keju, nangka, dan kopi. Setiap varian tersebut menawarkan sensasi berbeda yang tetap mempertahankan kenikmatan khas wingko babat.

Inovasi Wingko Babat Kelapa Hijau

Dalam perkembangannya, Reno juga melakukan inovasi pada ukuran wingko babat. Awalnya, wingko babat dibuat dalam ukuran besar, namun seiring berjalannya waktu, ukuran diubah lebih kecil agar lebih praktis dinikmati.

Ukuran “one bite size” ini memungkinkan konsumen untuk menikmati wingko babat dalam sekali gigitan. Maka dari itu cocok untuk camilan sambil berkumpul bersama keluarga.

Proses produksi saat ini berada di Surabaya dan didistribusikan ke beberapa toko, seperti toko Bandeng Juwana dan toko lumpia di Semarang. Meskipun distribusi dilakukan melalui berbagai toko, Reno memastikan bahwa proses produksi wingko babatnya dilakukan melalui satu pintu untuk menjaga kualitas.

Reno juga berencana untuk memperluas penjualan ke luar Surabaya, dengan target ekspansi di Jakarta dalam waktu dekat. Hal ini diharapkan dapat membuat Wingko Babat Kelapa Hijau semakin dikenal dan dinikmati oleh lebih banyak pecinta kuliner tradisional di seluruh Indonesia.

 

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments