Ketika matahari terbenam di langit yang luas dan biru di Xinjiang, mulai terasa aroma hidangan berbuka khas Uighur di udara. Menandakan waktu yang dinanti setelah seharian berpuasa.
Mari kita menjelajahi perjalanan kuliner yang akan memperkaya pengetahuan sekaligus menghormati tradisi yang telah lama dipertahankan oleh komunitas Muslim Uighur di Xinjiang.
Hidangan Berbuka Khas Uighur dengan Berbagai Jenis Berbeda
Umat muslim yang tinggal di Xinjiang yang dikenal sebagai Wilayah Otonomi Uighur Xinjiang diperkirakan sejumlah 12 juta orang.
Tidak heran apabila budaya dan kebiasaan di sini terpengaruh dengan kebiasaan beragama. Salah satunya adalah hidangan berbuka khas Uighur yang terdiri dari beberapa jenis. Mari kita cek satu persatu:
1. Dapanji, Hidangan Berbuka Uighur dengan Daging Ayam atau Bebek
Hidangan pertama yang menjadi menu berbuka sekaligus makanan favorit di Uighur adalah Dapanji atau lebih dikenal sebagai “Big Plate Chicken”. Kudapan ini berasal dari Xinjiang, wilayah otonom di barat laut China.
Nama “Dapanji” secara harfiah berarti “ayam piring besar” dan menggambarkan deskripsi makanan ini. Di dalamnya terdiri dari potongan ayam yang dimasak dengan kentang, bawang, dan sayuran lainnya, disajikan di atas piring besar.
Kudapan ini juga memiliki variasi penyajian dengan mie lebar yang dikenal sebagai “belt noodles”. Daging yang digunakan juga dapat diganti dengan daging bebek sehingga bisa disebut sebagai Duck Dapanji.
Dengan rasa yang kaya dan menghangatkan, Dapanji menjadi favorit di wilayah tersebut dan kemudian menyebar ke seluruh China.
Dalam konteks berbuka puasa, Duck Dapanji menjadi pilihan yang ideal karena sifatnya yang mengenyangkan dan dapat dinikmati bersama-sama dan menciptakan suasana kebersamaan saat berbuka puasa.
2. Uighur Polo
Setelah kudapan dengan daging ayam atau bebek, kali ini ada hidangan berbuka puasa khas Uighur dengan nama “Polo”. Kudapan dengan nama lokal “Pulao” ini merupakan hidangan paling populer dari Xinjiang.
Polo adalah pilaf nasi yang dicampur dengan wortel dan berbagai bahan lainnya, biasanya ditutup dengan porsi daging kambing yang cukup besar.
Bahan utama dari Uighur Polo cukup sederhana, termasuk nasi, wortel (baik oranye maupun kuning), bawang, kismis (dalam beberapa variasi), dan daging kambing. Semuanya dimasak dalam banyak minyak.
Ada beberapa variasi regional dari Uighur Polo, tergantung pada restoran atau rumah tangga yang menyajikannya. Beberapa menambahkan kismis atau buah-buahan kecil seperti aprikot, sementara yang lain mungkin memasak daging kambing secara terpisah dan menambahkannya di atas nasi saat disajikan.
3. Samsa
Samsa adalah kudapan berbuka puasa khas Uighur yang sangat populer. Sejenis pastry yang dipanggang, berbentuk segitiga atau persegi, dan biasanya diisi dengan daging domba atau sapi yang dicincang, bawang, dan rempah-rempah seperti jintan dan lada hitam.
Samsa dibungkus dengan adonan yang tipis dan renyah, kemudian dipanggang hingga berwarna keemasan. Kudapan ini sangat disukai saat berbuka puasa karena teksturnya yang renyah dan isian dagingnya yang kaya rasa, memberikan energi yang dibutuhkan setelah seharian berpuasa.
Ada yang unik dari cara pembuatan samsa ini yaitu biasanya menggunakan oven batu bata tradisional. Oven ini juga kerap digunakan untuk membuat roti atau Uighur Bread. Tidak heran apabila penjual Samsa juga berdekatan dengan pedagang roti khas Uighur karena menggunakan oven yang sama dilansir dari Far West China.
Baca terus halaman berikut! Ada Roti Uighur dan menu eksotis Usus Domba!!