Di pusat Tambora, Jakarta Barat, terdapat permata tersembunyi yang telah memikat lidah warga setempat dengan roti manis jadul yang lembut. Menawarkan 36 rasa yang lezat, bakery yang didirikan pada tahun 1978, baru-baru ini mendapatkan perhatian dan popularitas yang luas.
Popularitas tersebut terutama setelah video TikTok oleh food vlogger @beruangrakus menampilkan rotinya yang padat dan lezat. Kemudian memicu tren viral di kalangan netizen. Karena itu mari simak sejarah, menu, dan berbagai aspek unik dari Elisa Bakery. Semoga menginspirasi Anda yang juga ingin menjalankan bisnis bakery dan pecinta roti dan kue di mana saja Anda berada!
Roti Manis Jadul dari Awal yang Sederhana
Dilansir dari Detik (18/10/23), dan sumber lainnya, usaha bakery ini berawal dari langkah sederhana. Menurut Elisa, sang pemilik, Elisa Bakery, berdiri sejak tahun 1978, berawal dari sebuah usaha kecil yang didirikan oleh ibunda.
Oma Elisa, begitu ia kerap disapa adalah seorang perantau dari Medan ke Jakarta. Ia berasal dari desa Dolok sebuah kawasan di yang berjarak 3-4 jam dari Medan. Ketika itu ia merantau ke Medan kemudian melanjutkan ke Jakarta.
Bersama saudaranya, ia kemudian mulai menjual roti-roti kecil bersama saudaranya di tahun 1978. Ia membuat aneka roti dari kemampuan yang didapatkan dari hasil belajar otodidak.
Dimulai dari 20-30 Buah Roti Manis Jadul dengan Harga Rp70
Saat Oma Elisa memulai usaha, ia baru memproduksi dua varian roti manis dengan rasa coklat dan keju. Alasannya karena ketika itu ia masih tinggal bersama saudara sehingga tidak memungkinkan untuk memproduksi dalam jumlah banyak.
Setelah ia buat sendiri roti-roti tersebut kemudian ia jajakan menggunakan sepeda dengan berkeliling. Satu hal menarik adalah harga roti yang ia tawarkan pada tahun 70-an tersebut hanya 70 perak atau Rp70! Dapat dibayangkan nominal sebesar itu pada masa kini, kira-kira dapat belanja apa ya?
Tidak terduga, roti yang dibuat oleh Elisa mendapatkan sambutan positif dari banyak orang. Sejak saat itu, usahanya mengalami pertumbuhan yang pesat dengan munculnya banyak reseller yang berminat menjual berbagai varian roti Elisa.
Seiring dengan peningkatan pesanan, Elisa Bakery memutuskan untuk pindah ke daerah Teluk Gong. Meskipun masih merupakan lokasi yang relatif kecil, produksi roti mereka meningkat menjadi sekitar 70-80 buah per hari.
Selanjutnya, roti Elisa juga pernah dijual di Sentra Kue Subuh Pasar Senen. Pada saat itu, harga roti bervariasi antara Rp 125 hingga Rp 150, tergantung pada jenis varian yang dipilih.
Pernah Mengalami Masa Sulit
Berbisnis di bidang kuliner memang tidak mudah. Elisa sendiri pernah mengalami kebangkrutan dalam usaha rotinya, terutama pada saat kerusuhan tahun 1998.
“Kerusuhan tahun 98, kami benar-benar terdampar di situ. Apalagi setelahnya, ada rombongan yang merusak semua barang. Kami hancur, dan setelah itu kami tidak bisa berjualan di Pasar Senen lagi,” ungkap Elisa.
Elisa aktif berjualan di Pasar Senen selama sekitar 8 tahun sebelum menghadapi kehancuran selama kerusuhan tahun 98. Dampak dari peristiwa tersebut membuatnya bahkan harus menjual mobilnya untuk bertahan.
Meskipun menghadapi kehancuran, Elisa tidak menyerah. Ia dengan gigih bangkit dan melanjutkan usaha rotinya. Salah satu faktor ia mampu bertahan adalah karena ia telah memiliki sejumlah pelanggan tetap dan reseller yang mendukungnya.
Halaman berikut: Roti jadul viral!