Perjalanan Dunkin’ Donuts sebagai salah satu merek donat terkenal dari Amerika Serikat menarik untuk disimak. Mari telusuri bagaimana awal mula bisnis donat ini berdiri dan berkembang hingga bisa menjangkau pasar Indonesia? Simak kisah sejarah brand donat ternama ini dari awal berdirinya hingga masuk ke Indonesia.
Kisah bisnis yang mampu terus bertahan hingga sekarang dan tersebar ke seluruh dunia selalu menyimpan pelajaran penting. Bahwa usaha kuliner jika mampu bertahan akan menjadi sesuatu yang ikonik dan menginspirasi. Kali ini kita jelajahi kisah dibalik Dunkin’ Donuts.
Perjalanan Dunkin’ Donuts Berawal pada Tahun 1948
Pada tahun 1948, William Rosenberg membuka sebuah restoran bernama Open Kettle di Quincy, Massachusetts. Di sini ia menjual donat dan kopi. Kemudian ia memutuskan untuk mengubah nama restorannya menjadi Dunkin Donuts pada tahun 1950, setelah berdiskusi dengan para eksekutif perusahaannya.
Pada titik ini ia sudah menjual donat seharga 5 – 10 sen dollar Amerika.
Pada tahun 1955, Dunkin Donuts membuka gerai waralaba pertamanya, dan dalam sepuluh tahun, jumlah gerainya sudah mencapai lebih dari 100 toko. Sebuah kemajuan yang dapat dibilang sangat pesat.
Memasuki tahun 1963, putra Rosenberg, Bob, menjadi CEO perusahaan pada usia 25 tahun. Dia memimpin perluasan bisnis Dunkin Donuts di Amerika Utara dan internasional. Berjalan terus sampai ke tahun 1972, Dunkin Donuts memperkenalkan produk baru bernama Munchkins, yaitu donat berbentuk bola kecil.
Perubahan pada sebuah bisnis adalah hal yang kerap terjadi, begitu pula pada perusahaan milik Bill Rosenberg ini. Tahun 1990, Dunkin Donuts diakuisisi oleh perusahaan induk Baskin-Robbins, yaitu Allied Lyons. Kedua merek kemudian menjadi anak perusahaan dari Dunkin Brands, yang berpusat di Canton, Massachusetts, pada tahun 2004.
Pada tahun 2019, Dunkin Donuts mengubah namanya menjadi Dunkin’, sebagai bagian dari strategi rebranding untuk menekankan produk minuman mereka. Sampai saat ini, Dunkin’ memiliki lebih dari 12.000 gerai di 42 negara, termasuk Indonesia. Perusahaan ini menyajikan berbagai macam produk makanan dan minuman, seperti kopi, espresso, teh, smoothie, sandwich, dan lain-lain.
Halaman berikut: Bagaimana Dunkin’ Masuk ke Indonesia