Es Krim Ragusa: Sejarah dan Legenda Toko Es Krim Tertua di Jakarta

Es krim Ragusa adalah salah satu ikon kuliner Jakarta yang sudah berdiri sejak tahun 1932. Toko es krim ini didirikan oleh dua bersaudara asal Italia, Luigi dan Vicenzo Ragusa. Mereka membawa resep es krim tradisional dari tanah air mereka.

Hingga kini, es krim Ragusa masih mempertahankan cita rasa dan suasana klasik yang menarik banyak pengunjung dari berbagai generasi. Mari mengenal lebih dekat sejarah dan legenda toko es krim tertua di Jakarta!

Sejarah Awal Es Krim Ragusa

es krim ragusa
Bangunan toko Ragusa di tahun 1930-an. Foto: Instagram.com/ragusa.jkt.

Bagi Anda yang ingin merasakan sensasi rasa es krim dari toko es krim tertua di Jakarta tentu akan lebih menarik jika mengetahui mengenai sejarahnya. Dilansir dari Kompas.com, toko es krim ini didirikan oleh dua orang berkebangsaan Italia.

Mereka adalah Luigi Ragusa dan Vincenzo Ragusa. Mereka datang ke Batavia pada tahun 1930-an untuk belajar menjahit di daerah Jakarta Pusat. Tetapi kemudian mereka berubah haluan dan membuat keputusan untuk menjalankan toko es krim dengan nama “Ragusa.” Sesuai dengan nama belakang yang mereka miliki.

Ide membuka bisnis toko yang menjual es krim ini tercetus ketika saat mereka les menjahit bertemu dengan Paula. Ia adalah wanita yang datang dari Belanda dan membuat dua bersaudara ini membuka usaha es krim skala kecil di Bandung.

Ternyata es krim jualan mereka banyak disukai oleh warga Bandung. Melihat itu, mereka pun kemudian mencoba peruntungan di Jakarta dengan membuka lapak es krim setahun sekali di Pasar Gambir, yang sekarang menjadi PRJ. Es krim mereka ternyata disukai oleh banyak orang, sehingga mereka memutuskan untuk membuka cabang tetap di Jakarta pada tahun 1932.

Lokasi toko es krim Ragusa yang pertama dan masih beroperasi hingga sekarang adalah di Jalan Veteran No.10, Jakarta Pusat. Toko ini memiliki suasana klasik dan nostalgia yang menarik pengunjung dari berbagai generasi.

Toko Es Krim Ragusa Beralih Kepemilikan

es krim ragusa
Interior Ragusa dengan foto lama sejarah perjalanan yang menempel pada dinding. Foto: Instagram.com/ragusa.jkt.

Pasang surut dalam menjalankan bisnis kerap kali harus ditemui oleh pengusaha kuliner. Begitupun kepada dua bersaudara Ragusa. Ketika Indonesia memasuki tahun 1965, saat itu Indonesia mengalami masa krisis ekonomi dan sosial politik. Akibatnya pembeli menjadi sepi dan memaksa mereka susah payah bertahan.

Kedua bersaudara ini pun kemudian memutuskan untuk pulang ke Italia dan menyerahkan toko es krim mereka kepada salah satu karyawan loyal mereka bernama Guntoro, yang menikah dengan Hj Sias. Guntoro dan Hj Sias kemudian melanjutkan bisnis toko es krim Ragusa dengan menggunakan resep tradisional Italia yang dibawa oleh Ragusa bersaudara.

Hubungan baik antara Sias dan Ragusa bersaudara membuat usaha es krim Ragusa tetap bertahan. Bahkan, usaha tersebut kemudian diwariskan sepenuhnya kepada adik termuda Luigi Ragusa yang menikah dengan saudara ipar Sias Mawarni. Setelah pergantian pemilik, es krim Ragusa semakin maju di bawah naungan keluarga Sias.

Halaman berikut: Bagaimana suasana gerai es krim legendaris Ragusa? 

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments