Ada satu warung surabi yang menawarkan pengalaman berbeda bagi para penikmatnya. Tempat tersebut adalah Waroeng Setiabudhi, yang menyajikan surabi dengan cara dibakar pada tungku arang. Seperti apa keunikannya? Mari simak ulasan di bawah ini!
Surabi adalah salah satu makanan khas Bandung yang banyak digemari. Terbuat dari adonan tepung beras yang dicetak di atas cetakan khusus dan dimasak dengan api kecil. Biasanya, surabi disajikan dengan berbagai macam topping, seperti gula merah, kinca, serundeng, keju, cokelat, dan lain-lain.
Kali ini kita akan membahas mengenai Waroeng Setiabudhi yang memasak surabi dengan cara tradisional menggunakan tungku arang.
Waroeng Setiabudhi Sajikan Surabi yang Dimasak Menggunakan Tungku Arang
Bagi Anda yang sedang berkunjung ke Bandung cobalah datang untuk mencicipi surabi di warung yang sudah ada sejak 2009 ini. Lokasinya berada di Jl. dr. Setiabudhi No. 175, Bandung.
Dilansir dari sebuah sumber, warung ini ingin menyajikan kudapan manis dengan harga masih masuk kantong terutama anak muda. Selain itu mereka mengolah surabi seotentik mungkin.
Keotentikan tersebut terutama dapat dilihat dari cara memasak surabi pada tungku arang serta wajan yang dibuat dari tanah liat. Diyakini jika mengolah kudapan ini menggunakan alat tradisional tersebut rasanya akan menjadi lebih nikmat.
Uniknya Membuat Surabi di Atas Tungku Arang
Waroeng Setiabudhi memasak surabi menggunakan tungku arang dengan cara yang tradisional dan unik. Mereka memiliki tungku yang panjang dan berdesain dua susun.
Bagian tengahnya digunakan untuk meletakkan arang yang telah dinyalakan hingga menjadi bara. Sedangkan bagian atasnya digunakan untuk meletakkan wadah tanah liat yang berfungsi sebagai cetakan surabi.
Mereka menyiapkan adonan dari tepung beras, santan, gula, garam, dan ragi. Adonan tersebut dituangkan ke dalam wadah tanah liat yang sudah dipanaskan di atas tungku arang.
Kemudian, topping sesuai pesanan pelanggan ditambahkan di atas adonan. Setelah itu, wadah tanah liat ditutup dengan tutupan besi agar surabi matang merata. Proses ini membutuhkan waktu sekitar 10 menit untuk setiap porsi.
Memasak surabi dengan tungku arang ini diyakini membuat surabi lebih lezat dan wangi. Aroma asap dari arang menyerap ke dalam pori-pori wadah tanah liat dan surabi. Memberikan rasa khas yang tidak bisa didapatkan dari kompor gas.
Halaman berikut: Aneka varian surabi