Salah satu makanan khas Meksiko yang sudah mendunia adalah burrito. Burrito adalah makanan yang terdiri dari tortilla gandum yang dilipat atau digulung. Kemudian isiannya dapat berupa daging, nasi, kacang, sayuran, keju, salsa, dan lain-lain. Burrito tidak hanya lezat, tetapi juga kaya rasa dan nutrisi.
Yuk kita mengulas lebih jauh tentang kudapan ini!
Sejarah Makanan Khas Meksiko, Burrito
Seperti apa kisah sejarah makanan dari Meksiko ini? Ada beberapa versi yang berbeda tentang asal-usul dan arti namanya. Berikut adalah beberapa penjelasan tentang sejarah burrito:
Diyakini makanan ini pertama kali muncul pada awal 1900-an, tepat pada masa Revolusi Meksiko. Kemudian menurut Wikipedia, burrito pertama kali muncul di menu restoran Amerika di El Cholo Spanish Cafe di Los Angeles pada tahun 1930-an.
Burrito disebutkan untuk pertama kalinya di media AS pada tahun 1934, muncul di Mexican Cookbook. Media ini berisi koleksi resep regional dari New Mexico yang ditulis oleh sejarawan Erna Fergusson.
Menurut sebuah artikel di Interesting Trip, kata burrito berasal dari bahasa Spanyol yang berarti “keledai kecil”. Kemungkinan nama ini merujuk pada bentuk ujung tortilla gandum yang telah digulung mirip dengan telinga keledai. Kemungkinan kedua, kudapan ini mirip dengan kantong-kantong yang biasanya digendong oleh keledai di Amerika Selatan.
Salah satu kisah yang populer adalah seorang pria bernama Juan Mendez dari Chihuahua, Meksiko menggunakan keledai untuk membawa persediaan makanannya. Agar makanan tetap hangat, dia akan membungkusnya dengan tortilla tepung berukuran besar buatan sendiri.
Menurut Diccionario de Mexicanismos, burrito adalah “Tortilla yang digulung dengan daging atau bahan lain di dalamnya. Disebut ‘coçito’ di Yucatán dan ‘taco’ di kota Cuernavaca dan di Mexico City.”
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa burrito adalah makanan yang sudah ada sejak akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Awalnya muncul di Meksiko dan kemudian menyebar ke Amerika Serikat dan negara-negara lain.