Menyambut bulan puasa mari kita jelajahi kuliner roti khas Turki saat Ramadhan, Ramazan Pidesi. Kudapan ini adalah menu tradisional masyarakat Turki berbentuk bulat namun datar (flatbread).
Ramazan Pidesi dibuat dari tepung terigu, air, susu, ragi, gula, garam, dan butter atau minyak zaitun. Kudapan ini biasanya dikonsumsi selama bulan Ramadhan oleh masyarakat Turki untuk berbuka puasa.
Roti ini memiliki bentuk yang pipih dengan bagian tengah yang lebih tebal. Kulit roti luar biasanya diberi hiasan dengan campuran telur, susu, atau madu sebelum dipanggang. Dengan begitu memberikan warna kuning kecoklatan pada kulit roti. Selain itu, Ramazan Pidesi juga biasanya diberi topping biji wijen atau nigella.
Nigella sendiri merupakan jintan hitam. Ada fakta ilmiah unik pada bahan yang satu ini. Menurut sumber dari Unair, jintan hitam memiliki khasiat kesehatan dengan kandungan daya hambat tertinggi pada bakteri penyebab kerusakan gigi. Ekstrak nigella juga mengandung penangkal bahan radikal bebas sebesar 3%.
Inilah yang membuat kudapan Ramazan Pidesi bukan saja enak dan unik, tapi juga menyehatkan. Cocok untuk menjaga kondisi tubuh setelah berpuasa seharian.
Karakteristik Roti Khas Turki Saat Ramadhan, Ramazan Pidesi
Ramazan Pidesi sendiri memiliki bentuk yang khas. Dilansir dari Taste Atlas, roti ini biasanya dihiasi pola silang pada bagian atasnya. Atau dibuat semacam bentuk cekungan dengan cara menekan-nekan adonan menggunakan jari bakers.
Kudapan khas Turki ini terasa lembut dan fluffy di bagian dalam. Tak heran roti ini menjadi buruan warga Turki menjelang berbuka puasa. Tidak menggunakan bahan pengawet membuat kekenyalan dan kelembutannya mampu bertahan selama beberapa jam, sangat pas disajikan hangat untuk berbuka puasa.
Pada bulan Ramadhan, bakery di Turki seolah berlomba-lomba menyuguhkan kudapan ini sebaik mungkin. Dilansir dari Turkeys for Life, toko roti lokal dengan oven batunya yang besar-besar akan ekstra sibuk melayani pembeli dengan roti untuk berbuka puasa ini.
Roti dan Budaya Turki
Ramazan Pidesi hanya satu contoh kecil betapa eratnya budaya warga Turki dengan kebiasaan mereka menyantap roti. Bagi masyarakat Turki, menu roti menjadi bagian penting di dalam budaya mereka. Setiap roti yang disajikan dibuat dengan penuh penghargaan dan perhatian oleh si pembuatnya.
Bagi masyarakat Turki, roti selalu disajikan di setiap waktu makan dan harus selalu dihabiskan. Apabila roti yang tersaji tidak dihabiskan maka akan dianggap tidak menghormati makanan yang ada. Alasannya, masyarakat di negara tersebut menganggap roti merupakan bagian dasar atau komponen penting (staple) di dalam sajian makanan sehari-hari.
Dan apabila tidak ada bahan makanan yang cukup atau sedang kelaparan, warga Turki akan selalu dengan mudah menemukan roti dimana saja! Anda bisa menemui bakery lokal di sepanjang jalan di Turki. Itulah yang membuat roti dan Turki menjadi bagian yang tidak terpisahkan.
Ramazan Pidesi, roti khas Turki saat Ramadhan, tidak hanya menggugah selera, namun juga menyimpan sejuta keunikan. Dibuat dengan bahan-bahan yang alami dan tidak menggunakan pengawet, roti ini cocok untuk menjaga kesehatan tubuh setelah seharian berpuasa. Karakteristik pola silang atau cekungan pada bagian atasnya memberikan daya tarik tersendiri bagi penggemar roti di seluruh dunia.
Tidak heran jika bakery di Turki bersaing untuk menyajikan Ramazan Pidesi terbaik selama bulan Ramadhan. Roti dan Turki, dua hal yang tidak bisa dipisahkan.