Setelah konflik di Ukraina dapat dikatakan hubungan antara negeri ‘beruang merah’ Rusia dengan Amerika Serikat mengalami perubahan. Dampaknya bahkan sampai ke dunia industri kuliner. Contoh paling nyata adalah Big Mac menghilang dari Rusia.
Kini, gerai bekas McDonald’s yang ada di Moskow berubah wajah dan nama menjadi Vkusno & Tochka. Dalam bahasa Rusia, arti dari kedua kata itu adalah “enak dan hanya itu.”
Sebagaimana dilansir dari Tempo.co, gerai yang ada di Moskow ini merupakan satu dari 15 gerai McDonald’s yang namanya diubah. Menurut kepala eksekutif Vkusno & Tochka, Oleg Paroev, perusahaan yang bergerak di industri kuliner ini memiliki rencana untuk terus berekspansi. Yaitu dengan membuka kembali resto-resto bekas McDonald’s sebanyak 200 buah yang tersebar di Rusia pada akhir Juni ini.
Kemudian pada akhir musim panas ditargetkan terdapat 850 restoran yang akan bertransformasi. Perubahan ini memang bertujuan menghilangkan referensi yang terkait dengan nama jenama milik negeri Paman Sam. Maka tidak heran apabila salah satu menu yang terkenal seperti Big Mac menghilang dari peredaran di Rusia.
Baca juga: Harga Roti Terancam Naik di Tengah Konflik Rusia dan Ukraina
Walau Big Mac Menghilang, Tetap Ada Bagian yang Sama
Walaupun berbagai jenis menu sampai nama restoran berganti, namun ada beberapa hal yang masih dipertahankan. Hal yang masih sama antara lain interior restoran bekas McDonald’s tidak berubah.
“Kami bertujuan supaya tamu kami tidak melihat adanya jarak perbedaan mulai dari kualitas ataupun suasana,” terang Paroev yang ditunjuk menjadi CEO Vkusno & Tochka dalam jarak waktu beberapa minggu sebelum Rusia mengirimkan tentaranya ke Ukraina pada tanggal 24 Februari 2022.
Paroev juga menjelaskan bahwa gerai baru pengganti McD ini akan tetap mempertahankan harga yang terjangkau bagi khalayak luas. Sebagaimana yang telah diketahui, bahwa jaringan McD memang dikenal memiliki berbagai paket makanan dengan harga ekonomis. Inilah yang ingin terus ada, oleh karena itu belum ada rencana menaikkan harga dalam waktu dekat.
Lalu apa lagi yang berbeda? Selain Big Mac menghilang dari menu, berbagai pilihan makanan di Vkusno & Tochka berukuran lebih kecil dari merek McD namun tetap memiliki kemiripan. Sebut saja double cheese burger yang dibanderol 129 rubel atau setara Rp32 ribu. Harga ini lebih ekonomis dibandingkan jenis yang sama dengan brand McD di angka 160 rubel.
Sementara itu burger ikan juga lebih murah. Ketika masih di bawah ‘atap’ brand McD, dari semula harganya berkisar 190 rubel kini cukup dengan merogoh 169 rubel sudah bisa menikmati burger dengan isian daging ikan.
Baca juga: Asal Muasal Nama Hamburger
Karyawan Sempat Tidak Punya Pekerjaan
McDonald’s sendiri memutuskan untuk meninggalkan Rusia pada 14 Maret lalu. Otomatis banyak karyawan yang juga terpaksa harus berhenti bekerja.
“Kami tidak bekerja selama tiga bulan,” ujar Ruzanna, manajer cabang Vkusno & Tochka yang ada di Moskow dan akan segera buka di bulan Juli. “Saya yakin semua akan senang.”
Menurut Alexander Govor, sebagai pemilik Vkusno & Tochka yang baru, investasi yang yang dibutuhkan untuk membuka jaringan restoran dengan brand baru ini membutuhkan 7 miliar rubel. Angka ini setara dengan Rp1,7 triliun. Sementara itu jumlah pekerja yang terlibat berada di angka sekitar 51.000 personil.
Selain Big Mac menghilang dan aneka menu McD lama, minuman pun juga berubah. Sebab Coca Cola yang awalnya menjadi pemasok minuman juga telah hengkang dari negeri ‘Beruang Merah.’ Tidak heran jika Govor sedang mencari pemasok baru untuk menyediakan aneka minuman di gerai ‘McD ala Rusia’ ini.
Dari kisah ini, kita belajar bahwa perubahan yang tak terduga dapat saja terjadi kapan saja. Siapa pula yang menyangka jika akan terjadi konflik bersenjata di sebuah negara bukan?
Sama halnya dengan kasus Big Mac menghilang dari Rusia ini. Terjadi perubahan yang tak disangka-sangka. Namun selama orang-orang di dalamnya tetap berinovasi, semangat dan kreatif, maka akan selalu ada jalan bahkan di situasi sulit sekalipun.
Baca juga: 5 Roti Khas Rusia yang Unik Juga Enak