Roti Kolmbeng Kuliner Peninggalan Era Kolonial di Yogyakarta

Yogyakarta bukan hanya terkenal dengan makanan bakpia dan gudeg. Karena jika ditelusuri lebih jauh ada sebuah menu kuliner peninggalan era kolonial yang bernama roti kolmbeng.

Sangat wajar jika hanya sebagian orang yang mungkin pernah mendengar nama dari roti yang sejenis dengan bolu ini. Dikarenakan sekarang hanya tersisa sedikit saja pengrajin yang membuat menu peninggalan era Belanda ini.

Salah satu pengrajin roti kolmbeng dapat ditemui di Dusun Beluran, Kab. Sleman Yogyakarta. Produsen roti jadul Beluran ini sudah berdiri sejak 1973.

Pengrajin Roti Kolmbeng Beluran kini dikelola oleh generasi kedua, yaitu Yuliawati dan adiknya.

“Dulu ibu saya bekerja dengan orang Belanda, lalu diajari cara membuat roti kolmbeng hingga akhirnya saya bisa membuatnya sendiri,” kata Yulia, sebagaimana dilansir dari Liputan 6, Rabu (4 Juni 2022).

Yulia dan adiknya berusaha menjaga resep yang diturunkan dari ibu mereka agar tetap terasa otentik.

Roti kolmbeng ini pun masih menggunakan telur bebek sebagai bahannya. Berbeda dengan namanya yang sulit diucapkan, roti kolmbeng memiliki bentuk yang cukup sederhana.

Roti sejenis bolu ini berbentuk persegi panjang berwarna coklat polos. Dilengkapi oleh taburan kacang panggang di atasnya sebagai hiasan.

Roti peninggalan era kolonial ini dibuat dengan tepung tapioka, gula, telur bebek dan rempah-rempah. Ada rasa manis yang sah untuk itu yang renyah setelah digigit.

Jajanan tradisional yang tergolong langka ini tidak menggunakan minyak, margarin atau pengawet. Tapi kolmbeng akan bertahan hingga 7 hari pada suhu kamar.

Soal tantangan membuat menu ini Yulia mengaku cukup rumit sebab tidak semua orang mampu membuatnya dengan baik.

“Mengolahnya membutuhkan kesabaran untuk mendapatkan rasa dan tekstur yang pas. Proses oven membutuhkan api sedang agar roti tetap renyah saat dimasak,” kata Yulia.

roti kolmbeng
Foto: Tempo.

Yulia dapat memproduksi 1.000 roti kolmbeng sehari, yang langsung diburu oleh pelanggannya. Sepotong kolmbeng dibanderol hanya 1.300 rupiah. Tentu saja walaupun harganya cukup murah, namun karena minat pembeli sangat besar mampu menghasilkan nilai rupiah yang tidak sedikit.

Apakah ada menu roti atau kue khas dari daerah Anda yang ingin Anda lestarikan? Seorang pengrajin kuliner bukan saja bertindak sebagai seorang pebisnis.

Sebab jika ditekuni, bisa jadi Anda merupakan penerus sebuah warisan sejarah khas Indonesia seperti kisah pengrajin Roti Kolmbeng Beluran Yogyakarta dalam ulasan kali ini.

Baca juga:

Hotdog Boy! Ramaikan Kuliner Yogyakarta

Roti Djoen, Toko Roti Tertua di Yogyakarta

Wow, Bakpia Ini Punya Rasa Buah Naga

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments